Year 4 part 5

318 34 0
                                    

Aku tersadar dan berada didalam air, Aku berteriak dan meminta tolong. Cedric langsung berenang dan menyelamatkanku. Aku ketakutan, bahkan aku tidak bisa bernafas dengan benar. 'Kau tidak apa-apa?' tanya Cedric padaku. Aku hanya mengangguk 'Kenapa kau menjerit?' tanyanya lagi. 'Ak.. aku Phobia ke dalaman air. Dan itu bisa saja membunuhku. Terima kasih Ced.' kataku pada Cedric. 'Lalu kenapa kau menjadi harta karun Harry! Kau bisa saja mati di dalam air!' teriaknya padaku. 'Aku tidak tahu, saat mereka mengatakan aku akan menjadi harta karun seseorang aku sudah tidak sadarkan diri' jawabku pada Cedric. Hermione, Ron dan Harry langsung menghampiriku dan memelukku. 'Thanks Harry' kataku pada Harry. 'Tidak seharusnya aku minta maaf karena kau bisa saja mati dengan menjadi harta karunku.' kata Harry. Lalu Draco datang dan memelukku. 'Kau baik-baik saja?' tanya Draco padaku. 'Aku tidak apa-apa Draco' jawabku sambil tersenyum. Draco menatap sinis Harry lalu dia membawaku ke hospital wings.

Aku berada di Hospital wings ditemani Draco. 'Istirahatlah kau sakit' kata Draco padaku aku hanya mengangguk. Tiba-tiba Five dan Edmund datang. 'Lihat! Sudah ku katakan padamu [y/n] dalam bahaya!' teriak Five pada Edmund. Mereka berdua langsung menghampiriku. 'Hai Malfoy sudah lama tak bertemu' sama Edmund pada Draco. Draco hanya mengangguk saja. Aku menceritakan semua yang terjadi pada mereka berdua. 'Dasar bodoh! Mereka tidak tau kau phobia ke dalaman air?' tanya Five padaku, aku hanya menggeleng. 'Hei kalian berdua tak membawakanku ayam!' teriakku pada mereka. 'Ah aku lupa! Aku tadi membelinya dan menyimpannya di rumahmu.' jawab Edmund aku hanya memutar bola mataku. Draco duduk di pojom Hospital Wings aku tau dia tidak mau dekat-dekat dengan kedua temanku. Five dan Edmund pamit pulang.

Aku tertidur dan di temani Draco. Aku bermimpi buruk, aku bermimpi Cedric mati oleh Voldemort. Draco membangunkanku 'Hei kau bermimpi buruk?' tanyanya padaku. Aku mengangguk lalu dia tidur disebelahku dan memelukku. Aku tertidur lagi dan bermimpi bertemu Mum, Dad, dan Grandma. '[y/n] cucuku sayang. Kau sudah besar dan dewasa. Terima kasih telah mempergunakan kekuatan Grandma dengan benar sayang. Dan sepertinya Voldemort akan kembali dan membunuh temanmu.' kata Grandma dalam mimpiku. 'Apa aku bisa melindunginya' tanyaku pada mereka bertiga. 'Tentu saja sayang. Tapi kau harus berhati-hati juga. Dad tidak mau melihatmu terluka.' jawab Dad. Aku memeluk mereka bertiga dan terasa sangat nyata. Aku membicarakan mimpiku pada Dumbledore dan meminta izinnya agar aku bisa masuk ke dalam pertandingan.

Pertandingannya di mulai, aku mengikuti Cedric dan menggunakan mantra penghilang. Karena dalam mimpiku Cedric adalah orang yang terluka. Dumbledore mengijinkanku masuk ke dalam pertandingan untuk menjaga mereka dan melarangku mencampuri pertandingan mereka. Kemudian angin besar muncul aku menghilangkan mantra tak terlihatku dan berlari menuju arah piala itu. Aku tahu piala itu adalah Porthkey, dan kata Grandma aku harus menghadapinya. 'Harry! Cedric come on' kataku menarik mereka. Mereka tampak terkejut tapi ini bukan waktunya bertanya. Kami kemudian tersedot ke dalamnya dan berada di pemakaman. 'Kalian tidak apa-apa?' tanyaku pada mereka berdua dan membantu mereka berdiri. Mereka berdua berkeliling dan bertanya dimana mereka berada. '[y/n], Cedric sepertinya kita harus kembali' ucap Harry. 'Tidak bisa, Grandma menyuruhku melawannya jika tidak akan ada yang mati diantara kita.' kataku pada mereka berdua. 'Jadi kau datang untuk menyelamatkan kami dan membuat dirimu sendiri dalam bahaya dasar bodoh!' ucap mereka berdua kepadaku. 'Sudahlah diam! Aku sudah lama tidak bertarung dengan Voldemort' kataku pada mereka berdua.

Harry memegang kepalanya karena sakit. Cedric mencoba melawan Peter dan Voldemort dan disini mimpi yang aku lihat. 'Avada Kedavra' ucap Peter aku langsung membuka sayapku dan menghalangi Cedric. Aku memuntahkan darah di mulutku. 'No!!! [y/n]' teriak Cedric. 'Hei aku tak apa. Aku hanya berdarah' kataku sambil tersenyum dan mengelap darah yang ada di mulutku. 'Kau! Kenapa kau bisa kemari' tanya Peter yang membawa Voldemort menjijikan dipangkuannya. 'Suka suka sayalah Om. Itu si Voldemort kampret ya? Uhhhb liatlah betapa menjijikannya dia.' kataku pada Voldemort. Peter kemudian menyerangku lagi. Aku mengucapkan matra pelindung untuk melindung Harry dan Cedric. Lalu peter memasukkan Voldemort ke dalam air. Dia menangkap Harry dan menggunakan darahnya untuk kebangkitannya. Aku terlambat memecahkan kuali itu. Dan Voldemort bangkit kembali. 'Lah tak ada idung? Kau butuh biaya untuk operasi hidung Voldemort?' tanyaku padanya. 'Kau kembali Miss Zeen. Apa kau tahu aku membutuhkan jantungmu itu' Jawabnya padaku. 'Aku tau! Tapi kau tidak bisa menyentuhku.' jawabku lagi. 'Kau sudah kehilangan keluargamu dan masih bisa sombong seperti itu. Bahkan orang tuamu tidak bisa menjaga anaknya dengan baik dan mendidiknya' kata Voldemort. 'Cukup! Berhenti menghina kedua orang tuaku. Dasar babi!' teriakku padanya. Aku mengeluarkan cahaya dalam tubuhku rasanya sakit tapi aku harus menahannya. Aku melihat dibelakang Voldemort ada Uncle Lucius. Tapi dia tidak membantu Voldemort menyerangku, aku sebenarnya terkejut mengetahui Uncle Lucius seorang Death Eather. 'Harry aku sudah tidak kuat lagi menahannya. Ambilah piala itu cepat!' kataku pada Harry. Harry menyebutkan matra pemanggil tepat dibelakan tubuhku. Harry dan Cedric langsung memegangku.

Kami keluar dari labirin itu. Semua orang bersorak dan terkejut melihatku berlumuran darah. Aku jatuh dan tak sadarkan diri. Saat aku terbangun aku berada di Hospital wings dan dijaga ketat oleh para Profesor. Hanya ada Cedric dan Harry disana. Harry menceritakan bahwa Moody itu palsu sebenarnya dia adalah Barty Crouch Junior. 'Aku berterima kasih padamu [y/n], jika tidak aku pasti akan mati' kata Cedric padaku. 'Kau juga dulu pernah membantuku agar aku tidak terjatuh saat memegang Porthkey' jawabku padanya dan tersenyum. 'Dan maafkan aku Profesor aku tidak bisa menghentikan ke bangkitannya. Dan juga tidak bisa mengalahkannya.' kataku pada para Profesor. 'Kau bahkan melindungi Cedric [y/n]. Itu saja sudah cukup' jawab Dumbledore dan aku pun tersenyum. 'Dan sejak kapan kau bisa mengeluarkan sayap itu?' tanya Profesor Snape. 'Ah itu. Aku melatihnya dirumah sendiri saat bosan' kataku padanya. Dia tersenyum bangga melihat perkembangan kekuatanku.

Sekarang pengumuman pemenang Triwizard. Dumbledore tidak memberi tahu murid lain bahwa aku sudah sembuh. Jadi mereka menganggapku masih koma dan terbaring. 'Harry memenangkan pertandingan ini. Dan seseorang yang berjasa untuk melindung kedua temannya dengan bertaruh nyawanya sendiri' kata Dumbledore. Lalu aku masuk di dampingi Profesor Snape dan Profesor McGonagall. Semua orang bertepuk tangan. Hermione dan Ron langsung memelukku dan mereka berdua menangis. 'Kau! Ku kira kau sudah mati bodoh! Kenapa kau kesana sendirian!' teriak Ron padaku. Aku hanya tertawa melihat kedua sahabatku. 'Terima kasih untuk Mrs. Zeen.' ucap Dumbledore lagi. Dan semua orang bertepuk tangan. Aku melihat ke arah Draco dia terlihat sangat Khawatir. Aku tersenyum padanya dan dia membalas senyumanku. Semua murid Beauxbatons dan Durmstrang berpamitan untuk pulang. 'Berjanjilah kalian akan menulis surat musim panas ini' kata Hermione. 'Tak akan. Kau tahu aku tak akan melakukannya.' jawab Ron. 'Harry, dan [y/n] akan melakukannya kan?' tanya Hermione padaku dan Harry. 'Tentu saja. Setiap minggu Mione' kataku padanya. Dia tersenyum padaku.



Draco dan [y/n] di acara Yule ball

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Draco dan [y/n] di acara Yule ball

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang