Holiday

367 50 0
                                    

Aku pulang dan disambut Mum dan Dad. Besoknya setelah aku pulang Dumbledore datang dan menjelaskan kekuatanku pada Mum dan Dad. Mum dan Dad khawatir karena mungkin bisa saja Voldemort mengincarku. Mereka sempat ingin memindahkan sekolahku ke dunia Muggle tapi aku menolaknya. Aku benar-benar senang berada di Hogwarts. 'Mum, Dad. I'm okay. Aku akan menjaga diriku dengan baik. Profesor Dumbledore akan membantuku melatih kekuatanku.' Kataku meyakinkan mereka. 'Baiklah jangan sampai terluka, jika kau terluka Dad tidak akan memaafkan diri Dad sendiri. Seberapa berat ujianmu nanti tetaplah berjalan dijalan orang-orang baik. Kau harus kuat dan tegar.' Jawab Dad. Aku memeluk mereka berdua.

Besoknya Mum dan Dad mengajakku ke dunia sihir, entah untuk apa Mum dan Dad mengajakku kesini padahal dihari liburku aku ingin berada di dunia Muggle. Saat diperjalanan ditengah hutan kami dihadang oleh seorang perempuan yang memakai topeng. Dia ingin menyerangku, Dad dan Mum menjagaku. Hingga wanita bertopeng itu mengucapkan mantra kutukan dan mengenai Dad dan Mum 'Avada Kedavra' ucap wanita bertopeng itu. Aku melihat tubuh orang tuaku terbaring kaku. Aku menangis sejadi-jadinya. Lalu ada bayangan putih keluar dari tubuh mereka. '[y/n] sayang jangan menangis. Kau harus kuat dan berjalanlah bersama orang baik, kau harus tetap ceria. Mum dan Dad sudah tau ini akan terjadi. Maaf kami tidak bisa melindungimu lebih lama. Aku sudah menitipkanmu pasa Dumbledore, Snape, dan Keluarga Malfoy. Jadilah anak baik, jika kau kesepian ajaklah Five dan Edmund bermain. Mum dan Dad menyayangimu.' Ucap mereka berdua dan bayangan itu langsung menghilang. Aku menangis sejadi-jadinya, perempuan bertopeng itu menghilang.

Sekarang adalah hari pemakaman Mum dan Dad. Semalaman aku ditemani keluarga Pevensie, Five, dan Profesor Snape. Hermione, Ron, dan Harry dayang dan langsung berlari memelukku. 'Aku... Aku kehilangan segalanya... Aku... Aku hanya ingin mereka ada disini kembali.' kataku sambil menangis dipelukan mereka. Saat aku sudah sedikit tenang, aku duduk disofa sambil memegang foto keluargaku. '[y/n] sayang' kata Aunty Narcissa sambil memelukku. Aku memeluknya kembali dengan erat, aneh aku tidak menangis lagi mungkin air mataku sudah kering. Aunty Cissy menyemangatiku, dia menyuruhku untuk tinggal di Malfoy manor tapi aku menolaknya. Aku tidak ingin meninggalkan kenangan indahku bersama keluargaku.

Semua orang sudah pulang kecuali Draco yang tetap berada dirumahku. Aunty Cissy menyuruhnya menemaniku, aku sudah menolaknya karena aku tau mungkin Draco tidak suka berada diantara Muggle, tapi dia memaksanya hanya untuk hari ini. Aunty Cissy tidak mau aku melakukan hal-hal aneh. Aku duduk diayunan yang Dad buat untukku, aku melihat matahari terbenam, aku melewati satu hari tanpa Mum dan Dad. Draco menghampiriku dan duduk diayunan satu lagi. 'Hei Drake. Aku melewatinya satu hari tanpa mereka.' ucapku pada Draco. Draco hanya melihatku mungkin dia bingung cara menghibur orang karena yang dia lakukan hanya mengejek orang. 'Aku bisa melewatinya hari ini. Tapi tidak tau hari esok dan seterusnya. Aku takut, aku akan menjadi orang yang lemah.' kataku dan membalikan badanku pada Draco. Draco menatapku dan langsung memelukku. Aku menangis saat dia memelukku 'Aku bukan orang lemah, jangan perlakukan aku seperti orang lemah' ucapku sambil berusaha melepaskan pelukan Draco. Tetapi Draco menahannya 'Kau bisa menjadi orang lemah satu hari saja, orang kuat juga bisa lemah. Orang kuat juga bisa menangis. Menangis satu hari saja bukan berarti kau tidak kuat.' Ucapnya padaku. Aku menangis sejadi-jadinya.

'Drake, Kau tidur saja dikamarku. Aku akan tidur dikamar orang tuaku.' kataku sambil melangkah pergi menuju kamar orang tuaku. 'Drake, aku akan mengajak Lucy menginap disini. Apa kau keberatan?' teriakku pada Drake yang kamarnya terletak tak terlalu jauh. 'Tidak. Aku tidak keberatan' Jawabnya. Aku pergi keluar untuk menjemput Lucy, tapi ternyata Edmund juga ingin menginap dirumahku. 'Emmm. Drake apa kau sudah tidur?' tanyaku sambil membuka sedikit pintunya. 'Tidak, belum. Ada apa?' jawab Drake. 'Mau ikut bermain?' tanyaku padanya. 'Bermain apa?' jawabnya lagi. 'Ayo turun saja cepat nanti akan ku jelaskan dibawah.' aku menarik tangannya untuk mengikutiku. Aneh biasanya dia akan bersikap kasar, dan menolak untuk berdekatan dengan Muggle.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang