Holiday🎖️

305 35 0
                                    

1 minggu aku berada dirumahku, Peter dan Susan pergi ke negara ayahnya. Lucy dan Edmund sibuk sekolah. Five dia pergi entah kemana. Aku mengisi kebosananku dengan melatih kekuatanku. Aku tidak bisa pergi dengan leluasa karena bisa saja ada seseorang yang ingin mencoba membunuhku. Profesor Snape sudah memantrai rumahku dengan matra pelindung tapi dia berharap aku juga selalu waspada. 'Five! Apa kau dirumah' teriakku dihalaman rumah Five. 'Kau sudah pulang? Kapan kau pulang [y/n]?' teriaknya dilantai atas. 'Aku sudah pulang dari minggu kemarin bodoh' jawabku padanya. Aku bermain sebentar dengan Five, aku menceritakan semua tentangku dan Hogwarts. 'Kau! Bagaimana kau bisa setenang ini saat dalam bahaya?' katanya padaku. 'karena kau disini. Aku akan menjagamu. Pakai gelang ini, dan jika kau dalam bahaya teriakkan saja namaku' katanya padaku. Aku hanya mengangguk dia pergi untuk menjalani misinya.

Hedwig datang dan mebawa surat, itu pasti surat dari Harry. Harry, Hermione, dan Ron mengajakku pergi untuk menonton pertandingan Quidditch. Dan itu akan berlangsung minggu depan. Aku sedang duduk diruang tamu dan menyanyikan lagu. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintuku. 'Siapa?' tanyaku sebelum ku bukakan pintu. 'Draco Malfoy' katanya. Aku langsung membukanya dan benar saja si pirang itu datang ke rumahku. 'Ada apa?' tanyaku padanya. 'ku kira kau kesepian dan aku datang untuk menemanimu' jawabnya dengan gaya sombongnya yang khas. Aku menceritakan tentang kekuatanku pada Draco, entah kenapa aku selalu terbuka dengannya. Walaupun dia hanya membalas dengan tatapan tapi aku tau dia peduli. 'Akan ku tunjukan. Lihatlah dan jangan berteriak.' kataku padanya. Aku merapalkan mantra dan cahaya muncul membentuk sebuah sayap dipunggungku. Aku terbang menggunakan sayap itu. 'Wah aku baru melihatnya' kata Draco matanya berbinar-binar. 'Drake ayo pergi keluar aku bosan berada dirumah selama ini' Rajukku padanya. 'Bukankah kau dilarang keluar rumah oleh Severus dan Dumbledore?' tanyanya padaku. 'Tapi hanya sebentar saja. Dan lagi pula aku pergi bersamamu Drake. Please' kataku mengambil tangan Draco dan menggenggamnya. 'Baiklah. Hanya sebentar!' jawabnya

Aku dan Draco berjalan-jalan, Draco ketika bersamaku dan tidak berada di dunia sihir dia sangat menyenangkan. Bahkan aku lupa dia sering mengganggu sahabatku. 'Drake ayo ambil foto' kataku. Tapi dia menolaknya dan akhirnya aku hanya memotret bayanganku dan Draco. '[y/n] kau mau menonton Quidditch bersamaku?' tanya Draco padaku. 'Aku akan pergi bersama sahabatku. Kita bertemu saja disana okay!' kataku. Draco terlihat cemberut 'Hei lihatlah wajahmu yang tampan menghilang' kataku menunjuk ke arah wajah Draco untuk menghiburnya. 'Cara yang bagus tapi aku tidak akan tergoda. Sebagai gantinya setelah pertandingan Quidditch kau menginap di Malfoy Manor dan datang ke pesta para Pureblood.' jawabnya. 'Baiklah Drake.' kataku padanya. Dia langsung menggenggam tanganku dan berjalan dengan bahagia, aku hanya memutar bola mataku.

Aku datang pagi sekali ke rumah keluarga Weasley. Aku dan Hermione disuruh untuk membangunkan kedua bujangan itu. Aku membangunkan Harry, dan Hermione membangunkan Ron. 'Harry! Are you okay?' teriaku pada Harry. Harry terbangun '[y/n]. Bad Dream' jawabnya padaku. 'sejak kapan kau tiba disini?' tanyanya padaku. 'Baru saja. Kenapa?' tanyaku balik. 'Maaf aku tidak bisa menjemputmu' jawabnya. 'Tak apa. Aku datang ke sini diantar Five.' kataku. Wajah Harry tampak tidak senang mendengar nama Five. 'Wake up! Wake up Ronald!' kata Hermione membangunkan Ron. Ron terbangun dan menarik selimutnya untuk menutupi badanya. 'Ayolah cepat berpakaian dan jangan kembali tidur' kata Hermione sambil pergi meninggalkan kamar. Aku, Harry, Hermione dan Weasley family pergi ke hutan. Aku berjalan bersama Fred dan George tentu saja untuk mengghibahkan seseorang.

Kemudian ada seorang lelaki yang memanggil nama Uncle Arthur. 'Arthur! Sudah waktunya kawan' teriaknya. 'Sorry Amos. Beberapa dari kami sulit dibangunkan.' jawab Arthur. Aku berlari menuju arah Ron 'Plak' aku memukul kepalanyan. Aku, Fred dan George saling bertos ria. Harry dan Hermione hanya menggelengkan kepala. Sedangkan Ron dengan tatapannya ingin membunuhku. Kemudian ada seorang anak laki-laki turun dari pohon. 'Lalu, anak muda yang tegap ini pasti Cedric kan?' tanya paman Arthur. Cedric melihat ke arahku 'Hai, sudah lama tidak bertemu' sapanya padaku. 'Hai, kau pasti orang yang pernah ku tabrak' jawabku dia hanya mengangguk. Kami menuju ke arah Portkey, tapi aku tidak pernah melakukan perjalanan menggunakan Portkey. Kami dipandu oleh paman Arthur untuk memegang sepatunya dan kami tersedot ke dalamnya. 'Lepaskan anak-anak' teriak Paman Arthur. Aku melepaskannya dan kemudian Cedric menggenggam tanganku. Semua terjatu kecuali aku, Cedric, paman Arthur dan paman Amos. Aku melihat Ron, Fred dan George terjatuh. 'Haha Noob' kataku sambil tertawa, tentu saja aku mendapatkan pukulan keras dari Hermione. Aku membantu mereka berdiri. 'Ah aku lupa thank Cedric.' kataku pada Cedric. 'Bukan masalah [y/n]' jawabnya sambil tersenyum. 'Mashaallah Damagenya bukan main bun' kataku sambil memegang jantungku yang berdebar.

'Anak-anak selamat datang dipertandingan Quidditch.' kata paman Arthur. 'Seharusnya aku membawa firebolt bukan begitu Fred, George!' kataku pada mereka. 'Bukankah kau pensiun dari Quidditch?' tanya mereka berdua. 'Lah iya. Aku lupa!' teriakku. Semua orang tertawa. 'Maafkan temanku paman Amos, Cedric dia memang seperti ini. Pas lahir otaknya ke sangkut di perut ibunya.' Kata Ron. 'Kampret kau Ron!' teriakku pada Ron, aku berlarian mengejar Ron. 'Apa mereka akan baik-baik saja?' tanya paman Amos pada paman Arthur. 'Ini biasa terjadi saat mereka bersama.' jawab paman Arthur pada paman Amos. Kemudian kami masuk ke dalam tenda paman Arthur. Cedric dan ayahnya berbeda tempat dengan milik paman Arthur. Tendanya memang terlihat kecil dari luar, tapi ketika masuk ke dalam ini seperti sebuah rumah.

Permainan Quidditch di mulai. 'Astaga Dad. Seberapa tinggi kursi kita?' tanya Ron pada ayanhnya. Kemudian uncle Lucius datang dan membalas omongan Ron 'Katakan saja begini. Jika hujan turun, kalian yang pertama tahu.' kata Uncle Lucius. Draco menatap ke arahku, aku bertanya padanya tanpa suara 'Apa?' tanyaku. 'Kau terlihat cantik [y/n]' jawab Draco tanpa suara. Harry melihat Draco yang terus menatap ke arahku, Harry langsung menggenggam tanganku 'ada apa Harry?' tanyaku pada Harry yang tiba-tiba memegang tanganku. 'Tidak hanya ingin' jawabnya sedikit cuek. Aku melihat ke arah Draco. Tunggu Harry dan Draco saling menatap benci. Aku menonton pertandingan Quidditch disamping Fred dan George. Kau tahu sesama orang gesrek tidak bisa di pisahkan.

Pakaian yang dipakai [y/n] ke pertandingan Quidditch

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pakaian yang dipakai [y/n] ke pertandingan Quidditch.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang