14

523 58 0
                                    

Kami berlima masuk kedalam kastil. Kami berpisah dengan Malfoy. Lalu aku menarik ketiga sahabatku untuk cepat-cepat masuk ke dalam asrama. Mereka tampak bingung, aku duduk di sofa rekreasi, mereka masih menatapku aneh. Aku menceritakan semuanya pada mereka. 'Maksudmu, Kau-tau-siapa saat ini masih hidup dalam hutan ini?' tanya Hermione. Aku mengangguk 'Tapi dia masih lemah. Dia hidup dari darah Unicorn.' jawabku pada Hermione. 'Tidakkah kau lihat? Kita sudah salah duga. Harry dia mengincarmu, dan juga aku.' lanjutkutku. Mereka menatapku heran. 'Maksudmu? Kenapa kau juga menjadi incarannya?' tanya Harry. 'Aku tidak tau dengan jelas. Aku diberitahu oleh Firenze. Dia memberitahuku kau dalam bahaya. Apakah tanda itu masih sakit Harry?' jawabku. 'Tidak terlalu.' balas Harry. Hermione dan Ron menyemangatiku dan Harry. Kami masuk kedalam kamar masing-masing.

'Kudengar ujian akhir tahun Hogwarts menyeramkan, tapi kupikir itu menyenangkan.' kata Hermione. 'Bicaralah untuk dirimu sendiri. Kau baik-baik saja Harry?' Balas Ron. 'bekas lukaku. Terasa sakit.' kata Harry sambil memegang kepalanya. 'Itu terjadi sebelumnya.' kataku sambil melihat bekas luka Harry. 'Kupikir kau harus dirawat Harry' jelas Hermione. 'Kupikir ini satu peringatan. Ini berarti dalam bahaya.' Kata Harry. Aku memegang tangan Harry 'Harry kau tidak akan kenapa-napa. Jika kau dalam bahaya kami akan menolongmu.' jelasku pada Harry. Harry tersenyum lalu mengangguk 'Thanks' ucapnya.

Kami berjalan bersama. 'Tentu saja!' kata Harry. 'Apa itu?' tanya Hermione. 'Menurutmu apakah tidak aneh, bahwa Hagrid sangat ingin memelihara naga dan orang asing yang memilikinya lalu muncul? Maksudku, berapa banyak orang berkeliaran membawa telur naga dikantungnya?' jelas Harry sambil terburu-buru menghampiri Hagrid. 'Hagrid, siapa yang memberimu telur itu? Coba jelaskan ciri-cirinya.' tanya Harry terengah-engah. 'I Don't know, aku tak pernah melihat wajahnya. Ia selalu mengenakan tudungnya.' jawab Hagrid. 'orang asing ini pasti kau mengobrol dengannya.' tanya Harry lagi. 'Ia ingin tahu makhluk-makhluk apa yang kupelihara. Kukatakan padanya, aku telah berpengalaman dengan Fluffy, merawat naga bukanlah masalah.' jawabnya tenang. 'Lihatlah betapa polosnya dia' bisikku pada Harry. Harry hanya mengangguk mengiyakan apa yang ku katakan. 'apakah dia tertarik mendengar Fluffy?' lagi-lagi Harry bertanya. 'tentu saja ia tertarik pada Fluffy. Berapa sering kau bertemu dengan anjing berkepala tiga? Tapi kukatakan padanya, aku bilang kunci menangani makhluk buas adalah dengan mengetahui cara menenangkannya. Contoh Fluffy, mainkan saja sedikit musik maka ia akan tertidur.' Jelas Hagrid panjang lebar. 'Aku hanya khawatir padamu Hagrid. Kau bisa membocorkan rahasia pada orang lain. Dan terima kasih.' kataku tersenyum. Kami berempat pergi meninggalkan Hagrid yang sedang menyesal karena mengatakan hal itu pada kami. Kami berempat berlari menuju Profesor McGonagall. 'Kami harus menemui Profesor Dumbledore. Sekarang juga!' kata Harry. 'Profesor Dumbledore sedang tidak disini. Ia menerima pesan mendesak dari kementrian sihir dan langsung pergi ke London.' jelas Profesor McGonagall. 'He's Gone? Tapi ini penting sekali! Ini tentang batu bertuah.' jelas Harry. 'Seseorang akan mencoba mencurinya.' Kata Harry. 'Aku tidak tau bagaimana kalian mengetahui tentang batu itu. Tapi aku yakinkan pada kalian batu itu aman. Sekarang kuharap kalian kembali ke asrama dengan tenang.' Jawab Profesor McGonagall. Kami berempat pergi, saat dilorong Harry kembali berbicara 'Hagrid tidak bertemu orang asing. Orang asing itu adalah Snape.' Jelasnya. 'Harry, aku tau kau khawatir tapi menurutku Profesor Snape tidak melakukan itu. Aku malah curiga kepada Profesor Quirrell.' jawabku. Tiba-tiba Profesor Snape datang. 'Selamat sore, apa yang dilakukan 4 anak Gryffindor seperti kalian di dalam kastil pada hari semacam ini?' tanya Profesor Snape. 'Oh.. emm.. emm..' kata Hermione gelagapan. 'orang mungkin berpikir bahwa kalian ingin melakukan sesuatu yang buruk.' katanya langsung pergi. 'sekarang apa yang akan kita lakukan?' tanya Hermione. 'Kita kebawah pintu yang dijaga anjing itu malam ini' kata Harry. Aku hanya mengangguk.

Kami berempat pergi ke ruang rekreasi. 'Trevor, pergilah! Seharusnya kau tidak disini!' kata Ron sedikit meneriakinya. 'Kalian juga tidak. Kalian mau menyusup keluar lagi, bukan?' tanya anak laki-laki itu berdiri dari kursi. 'Tidak Neville, dengar. Kami hanya...' jelas Harry terpotong. 'Tidak, tak akan kubiarkan kalian! Kalian akan membawa Gryffindor dalam masalah lagi. Akan kulawan kalian.' teriak Neville. 'Neville, aku benar-benar minta maaf tentang ini. Petrificus Totalus.' kata Hermione. Tiba-tiba Neville membeku dan terjatuh. 'Waw Mione. Untung kau menggunakan mantra kalau tidak aku bisa bersikap kasar padanya.' kataku sambil menatap kasihan Neville. Mereka hanya tertawa.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang