Crazy Girl In Hogwarts

Holiday 2

Draco Pov

Melihat orang yang selalu ceria, kuat, dan sedikit menyebalkan itu menangis, aku merasakan sakit yang seperti dia rasakan. Seberapapun dia mengalami kesulitan bahkan maut tantangannya dia tidak pernah menangis. Dia kehilang orang yang selalu menguatkannya, selalu menyemangatinya. Dia duduk sendirian di ayunan itu dan menatap langit. Aku duduk disampingnya. Saat dia berbicara aku tidak tahu harus menenangkannya bagaimana. Suaranya terlihat sangat rapuh, aku memeluknya untuk menguatkannya. 'Aku ingin melihatmu tersenyum ceria seperti dulu, aku ingin kita berdebat lagi karena kau membela sahabatmu itu.' kataku dalam hati.

Draco pov end

Kami berada dilantai bawah, aku melihat ekspresi Draco seperti sedikit tertekan. Aku terkekeh saat melihat wajahnya 'kenapa kau tertawa?' tanya Draco. 'Tidak. Hanya mukamu terlihat sangat tegang. Muggle tidak akan menyakitimu Drake.' jawabku Draco memalingkan wajahnya. 'Baiklah kita bermain Truth Or Dare. Aku akan memutar botolnya dan jika botol itu menunjuk ke arahmu, kau harus memilih kejujuran atau tantangan.' jelasku pada Draco. Draco mengangguk. Saat aku memutar botolnya, botolnya menunjuk ke arah Edmund. 'Ed, Truth or Dare?' tanyaku pada Edmund. 'Truth' jawabnya. 'Emmm baiklah. Apa ada seseorang yang sedang kau sukai?' tanyaku padanya, Edmund sedikit gugup. 'Ada' jawabnya singkat, memang cowok batu. Tapi kadang dia bisa gila saat bersamaku. 'Apa dia dari Narnia?' tanyaku lagi. 'Tidak. Dia dari dunia kita' jawabnya lagi aku membalasnya dengan mengangguk. Aku memutar botolnya dan sekarang giliran Lucy. 'Aku memilih Truth ' katanya sedikit berteriak. 'Baiklah. Apa kau menyukai seseorang?' tanyaku. 'Sebenarnya aku menyukai salah satu temanmu, lelaki yang memakai kacamata.' jawabnya 'Famous Harry Potter' kata Draco sambil memutar bola matanya. Aku menyenggol bahu Draco untuk menyuruhnya diam. 'Harry? Kau menyukai Harry?' tanyaku padanya. Dia hanya tersenyum.