9

569 82 0
                                    

Setelah menemui Profesor Snape aku pergi ke Black lake dan duduk ditepiannya sambil bersenandung.

~Cause I'm in a field of dandelions
Wishing on every one that you'll be mine, mine~
~And I see forever in your eyes
I feel okay when I see you smile, smile~
~Wishing on dandelions all of the time
Praying to God that one day you'll be mine~
~Wishing on dandelions all of the time, all of the time.~

Tiba-tiba ada yang melempari kepalaku dengan apel hijau. 'Memang tidak ada ahklak kau Malfoy.' kataku sambil mengusap-usap kepalaku yang sakit. 'Sorry, aku kira tempat sampah.' dia menjawab deng seringaian dibibirnya. 'Sampah, Sampah lambemu. Ku yasinin nanti modar anda.' kataku menahan emosi. 'Aku Draco Malfoy, Father mengatakan aku tidak boleh bermusuhan dengan para pureblood.' katanya sambil mengulurkan tangannya. 'Lambemu!' kataku menepis tangannya. 'Hei aku berbicara baik-baik padamu.' teriaknya. '[y/n] Aeera Zeen. Senenglu?'. Jawabku sambil meninggalkan Malfoy sendiri.

Sekarang pertandingan Quidditch pertamaku dan Harry. Jujur saja aku gugup. 'Scared. [y/n]?' tanya Olliver. 'Sedikit Ollie, aku gugup.' jawabku. 'Tidak apa. Inikan pertama kalinya kalian berdua bertanding.' jawabnya dengan senyuman. Pintunya terbuka, kami semua langsung terbang. Aku terus berada disamping Harry karena gugup. 'Hei [y/n] tak biasanya kau gugup, tenanglah. Rileks.' kata Harry menyemangatiku. Aku hanya mengangguk dan melihat ke arah penonton. Hermione dan Ron sedang menyemangati kami, aku tersenyum dan mereka pun tersenyum kembali. Anak Quidditch dari Slytherin masuk. Sudah ku duga memang anak-anak ular itu hanya memiliki ekspresi seperti Malfoy. Madam Hooch membuka peti, dan bolanya berterbangan. Permainan dimulai, Angelina Johnson mencetak gol dengan 10 angka. Asrama Gryffindor berteriak. 'Well done.' Hgarid berteriak sambil bertepuk tangan, aku hanya tersenyum melihatnya. Marcus Flint membawa Quaffle dia melaju menuju Olliver, Tapi Olliver dapat menahannya.

Angeline menangkap bola Quaffle, tetapi dua anak Slytherin menghalanginya. Aku melemparkannya dan mendapat nilai, 10 poin lagi ditambahkan untuk Gryffindor. Markus merebut tongkat dan melemparkan Bludger pada Olliver. Olliver jatuh, untung saja aku bisa menangkapnya. Aku membawanya ke bawah untuk segera dibawa ke Hospital Wings. 'Awas saja kau Markus aku akan membalasnya.' kataku dalam hati. Aku mengejar bludgger itu dan memukulnya tepat ke arah Markus. Markuspun jatuh dan tak sadarkan diri. 'Harry Come on, cepatlah ambil Golden Snitch itu. Aku tidak bisa menahan mereka semua.' teriakku pada Harry dan menyadarkannya Harry langsung terbang dan mencari Golden Snitch itu. Tiba-tiba sapu Harry tidak terkendali. Aku bingung kenapa bisa Harry seperti itu.

Harmione pov

'Snape yang melakukannya. Ia menyihir Harry!' kataku kepada Ron. 'Menyihir sapunya? Apa yang harus kita lakukan?' jawab Ron. 'Biar aku yang mengurusnya.' jawabku sambil meninggalkannya pergi.

Hermione Pov end.

'Untunglah Harry tidak apa-apa' kataku dalam hati. Harry mengejar Golden Snitch sambil berdiri disapunya. 'Gila, Terjungkal nangis nanti.' kataku dalam hati. Tak lama kemudian Harry terjungkal dan sepertia akan muntah. Ternyata dalam mulut Harry terdapat Golden Snitch. Permainan pun berhenti dimenangi oleh Gryffindor. Semua asrama Gryffindor bersorak.

Kami berjalan berlima bersama Hagrid. 'Omong kosong! Kenapa Snape mengutuk sapu Harry?' tanya Hagrid. 'Siapa tahu? Kenapa ia mencoba melewati anjing kepala tiga itu?' jawab Harry. 'Siapa yang mengatakan padamu trntang Fluffy?' tanya Hagrid. 'Fluffy?' tanyaku. 'Makhluk itu mempunyai nama?' tanya Ron. 'Tentu saja ia punya nama. Ia peliharaanku. Aku membelinya dari seorang Irish yang kutemui di Pub tahun lalu. Kemudian aku pinjamkan Fluffy kepada Dumbledore untuk mengawal..' jelas Hagrid terpotong oleh Harry. 'what?' tanya Harry. 'Seharusnya tak kukatakan itu. Tak ada pertanyaan lagi. Ini rahasia besar.' jelas Hagrid. 'Tapi Hagrid, Snape mencoba mencuri apapun yang Fluffy sedang jaga' tanya Harry lagi. Aku tau Profesor Snape tidak mencuri, mungkin ingin melindungi. Tapi dia selalu berkata bertentangan dengan hatinya. Jadi banyak sekali yang salah paham padanya. 'Omong kosong. Profesor Snape itu guru Hogwarts.' ucap Hagrid. Hagrid dan mereka bertiga masih berdebat tentang Profesor Snape. 'Kalian berempat, kalian mengurusi hal-hal yang tak boleh dicampuri. Berbahaya sekali. Apa yang dijaga anjing itu rahasia Profesor Dumbledore dan Nicholas Flamel.' Kata Hagrid sedikit serius. 'Nicholas Flamel?' tanya Harry. 'Seharusnya aku tidak mengucapkan itu. Seharusnya aku tidak mengucapkan itu..' kata Hagrid sambil pergi. 'aku tau itu akan terjadi. Hagrid selalu membocorkan rahasianya.' Kataku sambil terkekeh.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang