12

546 66 0
                                    

Aku berjalan dilorong dan melihat Harry dibawah membawa burung hantunya. 'Morning Harry' kataku sambil tersenyum. 'Morning [y/n], Mau kemana?.' tanyanya. 'Ah aku mau menemui Malfoy. Mum menitipkan hadiah untuknya.' jawabku. Harry hanya mengangguk. Dia tahu keluargaku pureblood pasti berteman dengan keluarga Malfoy. Aku berlari mencari Malfoy tapi tidak menemukannya. Aku kemudian pergi ke menara Astronomi. Dan melihat seorang anak laki-laki berambut pirang tengah menikmati desiran angin. 'Malfoy! Aku mencarimu kemana-mana dan kau malah berada disini.' kataku mengagetkannya. 'Apa yang kau lakukan disini, kenapa kau mencariku?' tanyanya. Aku menyodorkan hadiah yang diberi Mum untuknya. 'Mum menyuruhku memberikannya padamu.' jawabku. Dia tersenyum, senyumnya terlihat tulus. 'Terima kasih.' katanya. Aku hanya mengangguk, lalu berdiri disampingnya. 'Kau tau Malfoy, jika kau tersenyum seperti tadi kepda semua orang. Aku jamin semua orang akan berteman denganmu.' kataku sambil menatap langit. 'Benarkah? Lalu apa kau akan menjadi temanku?.' tanyanya padaku. 'Mungkin ya, Mungkin tidak. Kau tau kau selalu mengganggu teman-temanku yang lain.' jawabku dia hanya tertawa. Baiklah apa yang diharapkan dari seorang Malfoy.

'Aku pergi dulu, sampai jumpa Malfoy.' kataku sambil melangkah pergi. 'Baiklah, Sampai jumpa lagi [y/n].' jawabnya. Aku berlari dilorong. Aku bertemu Hermione yang kembali setelah liburannya. Aku berlari dan memeluknya. Kemudian kami berdua memasuki asrama.

Kami sedang belajar bersamamu. Seperti biasa Ron dan Hermione beradu bacot lagi. Entah mengapa Ron sering berargurmen denganku dan Hermione. Lalu seorang anak laki-laki datang dengan melompat-lompat. 'Kutukan kaki terkunci.' kata Ron. Aku melihat ke arah Neville. 'Malfoy' kata Harry yang diangguki Ron. 'Bukankah seharunya kau melawan Neville?' kata Hermione. 'Bagaimana? Saati ini berdiri saja susah.' jawab Neville. 'Mantra penangkal' kata Seamus. Tapi Neville menolaknya karena takut menjadi daging panggang sepertiku. Seamus menjelaskan bahwa alisnya masih tumbuh dan berbalik meninggalkan kami. 'Lah anjir pitak.' kataku tertawa. Semua murid tertawa karena kata-kataku. Aku melepaskan mantra pengikat pada kaki Neville. 'Terima kasih' kata Neville. Aku hanya membalasnya dengan senyuman.

'aku menemukannya.' kata Harry memberikannya kepada Ron. 'Dumbledore terkenal karena keberhasilannya menaklukkan penyihir hitam Grindelwald ditahun 1945. Juga dengan penemuannya tentang 12 kegunaan darah naga dan rekannya Nicholas Flamel.' kata Ron. Kemudian Hermione menyuruh kami mengikutinya. 'Aku menyuruh kalian mencari dibagian salah, bagaimana aku sebodoh itu. Aku membacanya untuk bacaan ringan.' kata Hermione dengan menggebrakkan buku besar keatas meja. 'Ringan?' kataku berbarengan dengan Ron dan saling bertatapan. Hermione menatapku dan Ron seperti ingin membunuh. Aku hanya menelan ludah. 'Of Course, Nicholas Flamel adalah satu-satunya pencipta batu bertuah.' jelasnya. 'Apa itu?' tanyaku berbarengan dengan Harry dan Ron. Hermione hanya memutar bola matanya, lalu menjelaskan tentang batu bertuah. Kami bertiga hanya ber-oh ria.

Kami berempat pergi ke pondok Hagrid di malam hari. Harry mengetuk pintu dan dibuka oleh Hagrid. 'Hagrid' kata Harry 'Oh, Hallo. Maaf aku tidak bermaksud kasar, tapi saat ini aku tidak bisa menerima tamu.' jawabnya dan menutup pintunya. 'Kami tahu tentang batu bertuah.' kata kami berempat. Hagrid membuka kembali pintunya dan mempersilahkan kita masuk. 'aku rasa Snape akan mencurinya.' kata Harry. 'Snape? Astaga kau masih mencurigainya?.' tanya Hagrid kembali. Kami lagi-lagi berdebat tentang Profesor Snape. Lalu Hagrid mengambil sebuah telur. Kami berempat menghampiri Hagrid. 'Hagrid apa itu?' tanyaku sambil mengetuk-ngetuk telurnya. 'Ini adalah emm. Ini...' jawab Hagrid gelagapan. 'Aku tahu itu apa! Tapi Hagrid, bagaimana kau mendapatkannya?' tanya Ron pada Hagrid. 'aku memenangkannya dari orang asing yang kutemui ditempat minum.Orang itu nampak senang kehilangan benda ini.' jawabnya. Lalu telur itu terbuka Ron, Harry, dan Hermione menjauh dari meja. Sedangkan aku terus menatapnya. Itu seorang burung tapi seperti naga. 'ia sungguh cantik, bukan? Lihat, dia sudah mengenal ibunya.' kata Hagrid sambil tersenyum. 'Hallo Norbert' lanjut Hagrid. 'Norbert?' tanya Harry. 'ya, ia perlu diberi nama bukan? Jawab Hagrid. Hagrid mengusap naga itu, dan tiba-tiba dia mengeluarkan api dan membakar janggut Hagrid. Hagrid sedikit terkejut dan mematikan apinya. 'tentu saja ia harus dilatih' kata Hagrid. Ron tampak ketakutan. Harry dan aku hanya bengong melihat naga itu. 'Siapa itu?' tanya Hagrid melihat ke jendela. 'Malfoy' kata Harry. 'Oh, dear' kata Hagrid.

Kami bertiga masuk ke aula dan berbincang tentang naga. Lalu Profesor McGonagall datang dan dibelakangnya ada seorang anak pirang tersenyum miring. 'Selamat malam' kata Profesor McGonagall. Kami memasuki ruang kelas. 'Tak ada satupun kuulang. Tak ada satupun yang memberi hak pada siswa untuk berkeliaran pada malam hari. Karena itu, sebagai hukuman 50 angka dikurangi perorang.' jelas Profesor McGonagall '50?' kata Harry sedikit terkejut. Malfoy hanya tersenyum. 'Dan untuk mencegah itu kembali, kalian berlima akan menerima detensi.' lanjut Profesor McGonagall. Malfoy yang sedari tersenyum langsung maju kedepan profesor 'Permisi Profesor, rasanya aku salah dengar. Kupikir kau bilang berlima?' tanya Malfoy. 'Tidak, benar yang kau dengar Mr. Malfoy. Walau tujuanmu baik tapi kau sendiri juga berkeliaran.' jelas Profesor. Malfoy menatap Harry, Ron, dan Hermione sinis. Kecuali padaku.

Kami berjalan dituntun oleh Mr. Filtch ke arah pondok Hagrid. 'ini anak-anak malang itu, Hagrid.' kata Mr. Filtch. Tapi Hagrid tak menghiraukannya. 'astaga, kau masih murung karena naga itu?' lanjutnya. 'Norbeth telah pergi.' kata Hagrid sambil menahan tangis. 'Dumbledore mengirimnya ke Romania agar hidup dengan koloninya.' tambahnya lagi. 'Bukankah itu bagus? Ia akan hidup dengan teman-temannya.' balas Hermione. 'Bagaimana jika dia tidak betah disana? Bagaimana kalau naga-naga lain bersikap kejam padanya. Dia masih bayi.' Jawab Hagrid. 'Demi tuhan, kau harus bersiap-siap. Kau akan masuk ke hutar terlarang.' ucap Mr. Filtch. Mendengar kata hutan terlarang membuag Malfoy takut dan menggenggam tanganku. Aku melihatnya dan dia hanya tersenyum.

Crazy Girl In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang