hai readers Chel!💚
aku mau izin ya (kalo jadi, nanti) mau ganti beberapa judul bbrp chapter ALVAREZ ke bahasa indonesia. gak semua, tapi yang perlu aja
happy reading🌹
***
"Hidup ini bukan dongeng. Lo berharap pangeran bakal pacarin upik abu? No no."
"Lo ngatain adik lo upik abu? Hey, kita lahir dari rahim yang sama! Watch your mouth."
Athena mendengkus berat. Padahal ia cuma curhat enteng ke Reval soal statusnya dengan ketua geng motor Vagolazer sampai dirinya menjadi buah bibir sekolah dan akun lambe. Namun, ia malah berujung diledek.
"Anyway, Na, gue harus kasih tau lo sesuatu," ucap Reval membuat Athena pelan-pelan menoleh.
"Kenapa?"
"Gue sempet ceritain ke Alva tentang lo."
"Tentang gue apa? Gue kenapa?"
"Ya.. elo lah pokoknya!" seru Reval. "Lo sebelum jadi selembut ini."
Athena menggeronyot wajah karena kalimat itu terdengar klise di telinganya. "Gue gak bertransformasi jadi apa-apa. Tolong deh jangan melebaykan keadaan."
"Ish, jujur ya, saat lo pacaran sama Alva, yang lo butuhin itu diri lo yang dulu. Athena yang gak cuma agresif di pikiran, tapi tingkah laku juga. Athena yang 'kasar' dalam arti berani lawan apa yang gak lo suka. Athena yang mampu adu fisik sama orang lain, bukan yang lebih banyak nahan diri karena takut sama risiko."
"Kak, lo sebenernya paham kan gue kayak gini karena apa?" tanya Athena.
"Kesepian. Lo ngerasa kosong kan tanpa Ashley? Gak ada temen buat belajar hal baru atau melatih diri sampe pelan-pelan lo berubah 180 derajat."
Athena kehilangan dirinya sendiri. "Gila ya efek Kak Ashley? Dia bisa bikin gue seberubah itu."
"Iya, seberubah itu. Dulu tingkah lo lebih garang daripada Ashley, sekarang kalo dibandingin mah sereman Ashley kali."
Terbukti, kan? Kehilangan kakak perempuan adalah kekosongan terparahnya Athena.
"Gue sadar sih diri gue yang sekarang bikin gue ngerasa lebih buruk sampe gak nyaman sama diri sendiri."
Reval memandang Athena. "Gak bebas ya?"
"Iya, dan gak bisa keluar dari zona ini juga karena udah terbiasa."
"Banyak kok kemungkinan lo bisa balik jadi Athena yang dulu."
"Iya, kah?"
She was tough. Bebas dalam berekspresi, melawan saat diserang, menonjok saat ditampar, dan yang paling penting adalah gak mau repot mikirin kekurangannya.
Biasanya Athena gak pernah rendahin diri kayak sekarang, gak pernah juga diam pas diludahin, apalagi nangis karena dikatain.
Athena yang sekarang lebih gampang rapuh, jago nahan marah, kaku, getar waktu diapa-apain, dan sabar.
Gak tau deh mending yang mana; kepribadian dulu tapi bahagia atau kepribadian sekarang tapi tertekan?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAREZ [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] | LENGKAP *** 𝗩𝗔𝗚𝗢𝗟𝗔𝗭𝗘𝗥: "BUKAN LAWAN, BUKAN TEMAN. KAMI BERJIWA KEKELUARGAAN!" "Eh, Kumel! Lo gak punya kesadaran diri buat minta maaf ke gue? Lo udah nuduh plus nampar gue di depan orang-orang. Lo juga nantang-"...