Haii readers Chel!
Mau nanya dung, kalian tau cerita ini dari mana? Tiktok kah? Dari temen? Atau ketemu sendiri?
Sebelum baca klik bintang dulu ya seperti biasa⭐️
Happy reading!💙
***
What's wrong with her?
—Demeus Alvarez Askantara—***
Tidak banyak orang yang tahu betul tentang kehidupan Alvarez dan keluarganya. Bisa dikatakan cuma Zevano, Archie, Ray, Sanchez, Selena, Alea, dan Aleera yang mengerti itu.
Dulu, Alvarez adalah wujud nyata dari ketua geng brandal, tengil, dan punya banyak gebetan. Mirip-mirip Archie, tak jarang Alvarez menggoda setiap cewek cantik yang lewat di hadapannya. Seperti Ray, Alvarez suka berisik dan pecicilan.
Tapi kalian tahu, nggak, semua sikap itu perlahan hilang seiring pelajaran hidup yang dia dapatkan? Memang hanya sedikit yang tahu, tapi sini, kamu harus tahu juga.
Dulu, Reval, ketua Vagolazer angkatan 20, pernah memberi tahunya untuk bersikap bijak jika itu tentang perempuan. Jangan buat lelucon atas mereka, jangan buat mereka menangis, dan hargai mereka seperti kita menghargai ibu kita.
Kalimat Reval simpel, tapi berhasil mengubah pandangan Alvarez dari dua tahun lalu sampai sekarang. Buktinya, cewek yang pernah serius ia dekati cuma dua, yakni Aleera dan Ashley.
Alvarez juga sering mendapat pertanyaan dari seluruh omega Vagolazer.
"Kok lo jadi gak banyak ngomong sih, Va?"
"Al, gue kangen banget congor lo anjir! Ngomong apa kek, ghibahin orang kek, apa gitu!"
"Lo lagi kenapa, Va?"
Satu kata yang bisa Alvarez jawab. Keluarga. Ya, semua tentang keluarganya yang berantakan. Mereka mengubah langit cerah Alvarez menjadi suram. Ayahnya di penjara, ibunya tidak tahu ke mana. Apa ibunya itu meninggal? Ia pun tidak tahu.
Belum lagi pamannya yang berkelakuan seperti binatang. Belum lagi aturan keluarga Askantara yang memusingkan.
Cklek!
Alvarez membuka kaleng soda dan meneguknya. Setelah pulang dari gym, pikirannya sedikit lebih fresh.
"Alva tadi makan apa?"
Alvarez menoleh dan mendapati Harles, kakeknya, berjalan mendekat. "Belum makan."
"Emang tadi habis dari mana?" Harles duduk, tatapannya tidak lepas dari Alvarez.
"Dari gym, Kek."
"Kakek kira kamu habis nengok Papa."
"Enggak, belum ke sana."
"Kamu gak makan? Emangnya gak laper habis olahraga?"
"Iya, nanti makan kok."
Harles memicingkan mata. Ia memfokuskan pandangannya ke wajah Alvarez.
"Alva gapapa kok." Alvarez tersenyum. Ia peka akan Harles yang curiga dengan raut tidak enak dari wajahnya. "Cuma lagi gak mood aja. Tapi udah mendingan."
"Kamu kepikiran apa? Om kamu? Udah, ga—"
Alvarez menyela cepat, "Gak pikirin dia, Kek. Alva udah lupain kesalahan dia ke papa. Alva cuma lagi suntuk aja hari ini."
Harles menghela napas. Ia kasihan melihat Alvarez yang tampak tertekan dengan hidup. Ditambah lagi, ia menyadari Alvarez yang lebih diam belakangan ini. Alvarez banyak berubahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAREZ [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] | LENGKAP *** 𝗩𝗔𝗚𝗢𝗟𝗔𝗭𝗘𝗥: "BUKAN LAWAN, BUKAN TEMAN. KAMI BERJIWA KEKELUARGAAN!" "Eh, Kumel! Lo gak punya kesadaran diri buat minta maaf ke gue? Lo udah nuduh plus nampar gue di depan orang-orang. Lo juga nantang-"...