- 6 | The Wall

45.4K 3.5K 284
                                    

Halooo semua!

Sebelum baca, yuk klik vote biar aku semangat🥰

Kalo udah, yeeeyy, selamat membaca ALVAREZ!🧡

***

When you become a leader, you have to stick with responsibility
—Demeus Alvarez Askantara—

***

Sebelum bel masuk, Athena menyempatkan diri untuk menemui Noah lagi. Oleh karena semalam lewat chat sudah meminta laki-laki itu untuk bertemu di kantin B, maka di sini lah ia sekarang.

"Athena, sorry baru dateng," ujar Noah, mendekati Athena dan mengelus pundak gadis itu.

"Iya gak apa-apa, Kak. Kak Noah datengnya lumayan pagi juga ya," ujar Athena. Ia menjurus pada poinnya. "Hmm, Kak Noah." Ia mengusap tengkuk, lalu meringis kecil. "Aku kemarin—"

"Aku tau kok." Noah mengerti atas kejadian tersebut. "Kamu kaget ya digituin sama Alva?"

"Enggak kok." Athena mengelak. Padahal mah ia cukup terkejut. "Lagian itu emang ulah aku juga sih."

Noah terkekeh pelan. "Jadi gitu ya cara cewek nekat cari perhatian?" Ia bergurau. "Aku serahin kebebasan ke kamu deh. Yang penting kamu bisa dapetin infonya."

Athena jadi malu setiap kali membahas hal kemarin. Cuma ia rasa memang perlu untuk menceritakannya pada Noah.

"Aku sebenernya mau tanya, Kak. Kenapa Kak Alva yang disangka tau soal Kak Ashley?"

Noah rasa ini panjang, tapi ia berusaha menjelaskan. "Karena aku tau, Na. Bukan cuma aku, bahkan semua anak Vago dan Gladi tau kalo Alvarez itu tersangka penyebab Ashley meninggal."

Mendengar itu, Athena menganga lebar. "Kak Alva bukan cuma sekadar tau alesannya, malahan dia penyebabnya?!"

Noah mengangguk. "28 April, Ashley dinyatakan meninggal kan? Waktu 27 April-nya itu, dia habis pergi sama Alva dan pada tanggal itu Alva kecelakaan mobil."

"Aku sama Violette keluar dari Vagolazer karena itu. Kita berdua sahabat terdeket Ashley. Begitu nyadar Alva sembunyiin semua ini baik-baik, kita mulai benci sama Alva," tambah Noah menjelaskan. "Sampai sekarang, anak Vago gak ada yang percaya kalo Ashley bukan meninggal bunuh diri, melainkan Alva pelakunya."

Athena butuh waktu untuk mencerna semuanya. Jika begitu, kenapa Alvarez bisa menyembunyikannya dengan baik? Ditambah lagi cowok itu tidak merasa malu untuk bertemu dengan adik dari perempuan yang ia celakai.

"Jangan karena Ashley punya bipolar, terus orang kira dia meninggal karena suntik, obat, dan cutting parahnya. Enggak sama sekali. Malahan luka-luka dari goresan kecil sampai besar yang dia punya malam itu semuanya karena kecelakaan Alva."

Athena sungguh kehilangan kata-kata. Mulutnya serasa kaku saat membayangkan bahwa semua itu benar-benar termanipulasi. Bodohnya, orang serumahnya mempercayai itu.

"Sekarang kita cuma perlu bukti. Pertama, bukti dari sisi Alva dan kedua, bukti dari sisi Ashley. Kamu harus pinter-pinter cari sesuatu dari kamar Ashley."

ALVAREZ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang