hi gengg! yuk kita vote sebelum membaca! bacanya jangan ngumpet2😋
happy reading💚
***
Selena berjalan keluar kantin. Tidak berniat apa pun, apalagi untuk mengikuti Alvarez dan Aleera. Murni ia cuma mau ke toilet.
Jalan yang ia pilih adalah lorong, di mana dari situ ia dapat melihat dari jauh ada dua orang yang tampaknya sedang berbincang. Ia pun terus berjalan semakin mendekat.
Awalnya, ia mau asal lewat aja. Toh, gak kepo-kepo banget kalo soal Aleera mah. Tapi, beberapa baris dialog yang mereka ucapkan seolah membekukan langkahnya.
"Tapi gue mau usaha."
"Usaha apa?"
"Al, lo mau ngapain?" ulang Aleera karena Alvarez tidak menjawab.
"Mau bikin dia bingung siapa yang harus dia pilih."
"Dia-nya itu siapa?"
"Athena lah! Masa lo?"
"Kalo gitu namanya lo ngerebut punya temen dong, Al!"
"Emang di hidup ini kita semua harus rebutan. Kalo semua serba ngalah, lo dapet apa? Ampasnya?"
"Makanya kalo emang sayang, dijaga. Jangan pergi buat minta dipertahanin," ujar Alvarez lagi.
Alvarez membalikkan tubuh dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah Selena dengan tatapan penuh tanya.
"Lo suka sama Athena?" tanya Selena gak pake basa-basi.
Alvarez terkejut, tapi tidak juga. Ia lebih ke bingung kenapa Selena bisa tiba-tiba berada tidak jauh dari belakangnya.
"Bisa-bisanya, ampun. Aneh banget." Selena tertawa entah maksudnya apa. "Jadi ceritanya lo ketua geng motor yang suka sama cewek songong dan.."
Alvarez memotong, "Wow, Selena. Sejak kapan lo rese?"
Selena langsung bungkam.
"We are a nice combo, Sel," sambar Aleera, terkekeh.
"Emang gue bilang kalo gue suka sama Athena?" tanya Alvarez, membuat pandangan Selena dan Aleera menyatu padanya. "Gue cuma bilang mau rebut doang, emang udah pasti gue suka?"
"Jadi lo nggak suka? Kalo gitu ngapain lo rebut-rebut? Gabut?" tanya Selena balik.
"Ya, suka-suka gue. Lagian kalo gue suka dia pun bukan urusan lo." Alvarez kemudian melihat Aleera juga. "Apalagi lo."
"Berhenti sibukin hal yang gak seharusnya kalian pikirin. Gak ada untungnya. Urus hidup masing-masing," lanjutnya.
Daripada hanyut dalam situasi ini, Alvarez memilih untuk pergi. Sebetulnya, ia tidak berniat sejutek itu pada sahabatnya sendiri. Hanya saja, ia tidak suka kalo kehidupannya mulai diurus dan dipertanyakan oleh mereka. Apalagi Selena dan Aleera tampak begitu sinis dan tidak suka.
Alvarez resmi meninggalkan dua perempuan yang kini alisnya berkerut.
"At least, yang gantiin posisi gue harusnya bukan cewek itu. Gue ngerasa direndahin banget," ucap Aleera.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAREZ [SELESAI]
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] | LENGKAP *** 𝗩𝗔𝗚𝗢𝗟𝗔𝗭𝗘𝗥: "BUKAN LAWAN, BUKAN TEMAN. KAMI BERJIWA KEKELUARGAAN!" "Eh, Kumel! Lo gak punya kesadaran diri buat minta maaf ke gue? Lo udah nuduh plus nampar gue di depan orang-orang. Lo juga nantang-"...