hai Vago Squad💚
kasih Chel vote dan comment yaa supaya semangat update
happy reading <3
***
Pedagang kaki lima seperti nasi goreng, ketoprak, sate taichan, dan lainnya mulai keluar menghias tepi jalan Jakarta. Menunjukkan bahwa ibu kota telah kedatangan malamnya.
Alvarez baru tiba di basecamp. Meski mengaku perasaannya kalut, ia tetap harus hadir ke rumah keduanya ini.
"Pak Ketu akhirnya dataaaang.." sambut Oten merentangkan dua tangan.
Hari ini basecamp ramai diisi oleh para alfa Vago dari 4 sekolah. Mereka mengurus kelengkapan ajang Streetfire Cup dari sore dan rencananya sampai cukup larut malam.
"Ada kendala?" tanya Alvarez.
"Banyak sih Al. Agak susah nyari catatan kegiatan dua tahun lalu karena sekretaris mereka gak begitu lengkapin. Tapi semuanya udah dikontrol Kayla sama Selena kok," papar Sean.
Devan menambahi, "Iya, mereka berdua udah hubungin sekretarisnya."
"Ada yang bisa gue bantu gak?" tanya Alvarez lagi, padahal mukanya keliatan lelah.
"Gak ada," jawab Oten cepat. "Kau istirahat aja lah! Malem gini baru dateng, dari sore ke mana aja?"
"Biasa lah kalo udah ada ciwi emang begitu. Mau kopi Al? Atau indomie? Atau mau pijet?" tawar Reno baik hati.
"Enggak gapapa, makasih Ren." Alvarez melempar tubuhnya di atas sofa. Ia duduk di sebelah Zevano yang sibuk dengan banyaknya lembaran kertas.
"Lepas dulu itu jaket, ambil minum dulu, atau cuci muka gitu. Kucek bener itu muka," ujar Zevano.
"Tapi tetep ganteng kan?"
"Iya," angguk Zevano. "Tapi gantengan gue."
Alvarez terkekeh pelan, lalu menepuk bahu Zevano tiga kali. "Mangat bro."
"Besok Arel dkk pulang, bala bantuan datang."
"Makanya tadi gue tanya ada yang bisa dibantu atau nggak. Mau gue bantu?" tawar Alvarez melihat Zevano yang udah menguap.
"Kita tau lo juga capek, makanya Oten suruh lo istirahat aja."
"Gak secape itu sih."
"Alah boong aja terus. Nanti lo tipes kan gak lucu."
Archie yang baru balik dari toilet pun langsung menyapa, "Hai sayang, gimana hari-harimu?"
"Eh iya, Athena gimana? Sakit apa dia?" tanya Zevano.
"Athena sakit?" tanya Selena diangguki Sanchez.
"Gapapa kok dia." Alvarez tersenyum tipis sambil mengedikkan alis. Ia mengalih, "Gue gak bisa diem doang, gue mau kerjain sesuatu. Ada gak yang belum keurus?"
"Kita rame, semua udah ada bagiannya. Udah lo duduk aja," suruh Kayla sedang mengedit dokumen.
Bersyukur Alvarez punya mereka. Anggota yang mandiri, pengertian, punya arah tujuan, dan berjiwa kepemimpinan atas diri mereka sendiri.
"Lain kali lo pada banyak-banyakin lagi berkarya ya," ucap Ray setelah mengumpulkan daftar pencapaian. "Selama setahun, angkatan kita cuma punya 52 penghargaan, kurang ini mah!"
Archie bertanya, "Eh lo sendiri udah ngasih penghargaan apa?"
"Ada gue menang turnamen PUBG!"
"Emang PUBG lo mainin? Bukannya Cooking Fever?" tanya Oten yang inget kalo dia punya partner main game tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAREZ [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] | LENGKAP *** 𝗩𝗔𝗚𝗢𝗟𝗔𝗭𝗘𝗥: "BUKAN LAWAN, BUKAN TEMAN. KAMI BERJIWA KEKELUARGAAN!" "Eh, Kumel! Lo gak punya kesadaran diri buat minta maaf ke gue? Lo udah nuduh plus nampar gue di depan orang-orang. Lo juga nantang-"...