- 15 | Among Them

37.8K 3.1K 315
                                    

Halo readers Chel!😻🧡

Sebelum baca, yuk lakuin ritual dulu, yaitu klik bintang⭐️

Kalo udah, selamat membaca!🦋

***

"So, are we really accusing each other now?"
—Demeus Alvarez Askantara—

***

Alvarez tidak asal-asalan. Ia memiliki serentetan alasan kenapa ia mencurigai dua member Gladiator--Alegro dan Noah. Mau tahu alasannya?

Begini.

Pertama, Alegro. Seperti yang Athena katakan, Alvarez membenarkannya. Alegro memang cowok mesum yang gila memuaskan hasrat. Cowok itu bahkan tidak bisa menahan nafsunya. Semasih berada di Vagolazer, Alegro seringkali mengundang masalah dengan geng motor lain karena kehausannya yang tak terkendali itu. Fakta bahwa Alegro tidak suka dengan Ashley dapat menguatkan bukti bahwa dia lah pelaku yang menghamili Ashley.

Kedua, Noah, yang sangat dekat dengan Ashley. Sejauh memahami Noah, Alvarez sadar cowok itu bisa jadi ular kepada siapa pun dan bisa saja Ashley salah satu korbannya. Lagian, selama ini Noah kan yang paling kokoh menuduhnya? Dan soal King Cobra, Alvarez yakin itu julukan untuk Noah yang muncul karena karakter ular sangat melekat padanya.

Sisa-sisa bukti tidak bisa dibeberkan di sini. Yang terpenting, Alvarez sudah mencatat semuanya, termasuk hipotesis kejadian.

BRAKK!

Lamunan Alvarez sedaritadi dibuyarkan oleh Ray yang tidak sengaja menumpahkan indomie milik Zevano.

"Pan, sumpah ini mah gak sengaja.." Muka Ray mengerut takut memandang Zevano yang keluar tanduk. "Gue ganti deh gue ganti.."

"Lo gak bisa diem banget sih kayak cacing," omel Sanchez.

"Waktu itu Sanchez, sekarang Pano. Emang bawa sial lo nyet. Pindah meja lo sana hus hus!" tukas Archie.

Ray menjitak kepala Archie keras. "Ini namanya gak sengaja! Enak aja luh ngatain gue bawa sial. Belom aja gue kepret pantat bohay lu!"

"Emang bangsat si Ray ya," geram Zevano. "Masalahnya itu kuah tumpah ke celana gue anjrit! Lengkeeeet bego ah!"

"Beli celana baru ae sono, jangan kayak orang miskin," ucap Archie.

Zevano mendengkus. "Setan juga ya lo ternyata."

"Ngomong-ngomong, tadi lo ngapain sama Athena, Al?" ungkit Sanchez tiba-tiba.

Alvarez diam sejenak. Sesaat kemudian, dia baru sadar kalo dia lagi ditanya. "Enggak."

"Orang nanya apa dijawabnya apa." Zevano berdiri, mengambil lap dari salah satu pedagang di kantin dan membasahinya dengan air. "Gue liat-liat lo makin deket sama itu bocah. Hati-hati, coy. Gue ngeri lo dipelet."

Sanchez menatap Zevano sinis. "Lo curigaan amat sih sama Athena. Dia gak ngapa-ngapain lo nyet."

"Tapi dia gak punya attitude. Lagian bukan gue yang gak seneng, tapi lo-nya aja kali yang belain dia mulu," balas Zevano. "Gegara dia temennya adek lo? Atau karena lo demen sama dia?"

"Ngapain lo berdua malah debat?" sela Alvarez, membuat Sanchez dan Zevano tidak melanjutkan perbincangan dan beralih menatap malas satu sama lain. "Gue gak ngapa-ngapain sama itu bocah. Cuma ngomongin soal Ashley. Bentar lagi juga selesai. Gak ada yang perlu diributin."

ALVAREZ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang