hai readers Chel!💚
fyi, Ray ngajak diskusi sama Chel katanya dia mau readers ALVAREZ ada panggilan kesayangan, yaitu "Vago Squad"☠️
tapi aku gatau kalian mau atau gak sama usulannya Ray HAHA but anyway do your vote and comments!
happy reading <3
***
"Gue udah tanya ke alfa lain, tapi mereka bilang gak adil kalo kita kick orang cuma karena satu hal yang kurang fatal."
"Tapi dia masih baru, Zev. Mumpung belum lama join, gapapa kali!"
"Tetep gak bisa. Mau lama atau baru, mereka tetep bagian dari Vagolazer setelah peresmian," jawab Zevano, membuat Alea dan Selena mendengus.
Keadaan basecamp yang sepi merupakan hal yang patut Lauren syukuri. Meskipun tetep serem, untungnya cuma ada tujuh alfa yang sedang bersamanya sekarang.
Lauren masih mengenakan seragam Hadover. Ia berdiri tegap di hadapan Alvarez dengan posisi istirahat. Kepala dan pandangannya mengarah lurus ke depan.
"Lo tau siapa yang tadi hampir lo tampar?"
Oleh Alvarez, pembukaan yang panas.
"Tau, Kak."
"Siapa?"
"Pacar.. Kak Alva."
"Dan lo tau siapa gue?"
Lauren mengangguk cepat.
"Terus kenapa berani?"
Lauren sungguh gugup ketika Alvarez mendekatinya. Ia sampai bisa mencium aroma tubuh cowok itu. Ia mengerjapkan mata berkali-kali, takut pada sang ketua.
"Jawab. Kenapa berani?"
"Su-sumpah, Kak, yang jelek-jelekin Kak Alva itu bukan gue, tapi temen gue. Akun itu bukan cuma gue yang pegang. Gue cuma gak sengaja jelekin Athe—"
DAKK!
"Ups, gue juga gak sengaja."
Bunyi keras itu timbul dari sebuah pisau tajam yang Alea lempar dari jauh. Benda itu tertancap tepat di papan belakang dekat kepala Lauren.
Jantung Lauren berdebar tiga kali lebih cepat. Ia menahan napas karena pisau itu beneran cuma berselisih jarak 5 cm dari kepalanya.
"Kalo itu pisau nancepnya ke mata lo, enak kali ya gue bilang gak sengaja?" tanya Alea mendekat.
Lauren membeku.
"Al, could we?" Alea meminta izin. Ketika mendapat anggukan Alvarez, ia melihat Selena.
Selena pun perlahan ikut mendekat dengan mata fokus pada Lauren. "Terlepas dari akun itu dipegang banyak orang dan bukan lo yang hina Alva, kayaknya murahan banget deh kalo ada anggota Vagolazer yang ikut campur hal begituan."
Ia kemudian bertanya, "Sebenernya tujuan lo daftarin diri apa sih? Mau famous? Jadi jalang aja, entar juga terkenal."
Lauren menekan dirinya untuk tenang.
"Lo marah Selena ngomong gitu?" Alea tertawa kecil. "Maunya jelekin orang doang sih ya? Pas dijelekin ketar-ketir."
Selena sama tertawa. Sedetik kemudian, wajahnya berubah datar dan marah.
BRAKK!
Ia menggebrak kencang papan di belakang Lauren.
"Jaga sikap lo! Sekali lagi lo permaluin kita, gak ada maaf bagi lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAREZ [SELESAI]
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] | LENGKAP *** 𝗩𝗔𝗚𝗢𝗟𝗔𝗭𝗘𝗥: "BUKAN LAWAN, BUKAN TEMAN. KAMI BERJIWA KEKELUARGAAN!" "Eh, Kumel! Lo gak punya kesadaran diri buat minta maaf ke gue? Lo udah nuduh plus nampar gue di depan orang-orang. Lo juga nantang-"...