- 14 | Tersangka

36.7K 3.1K 116
                                    

Haloo readers Chel!💅🧡

Sebelum baca, jangan lupa klik bintang dulu yuk🤩 dan follow juga akun wattpad ini ya karena itu berarti banget buat aku🤗

Happy reading!

***

"Even though he is a lion, he can be soft too. It's because he has emotions and feelings."
—Athena Chloe Zevanie—

***

Seharusnya matahari mengambil pekerjaan pagi ini. Namun, yang ada malah gumpalan awan yang terus bergesek hingga menimbulkan bunyi gemuruh keras. Hawa Jakarta yang biasanya panas kini menjadi sejuk. Ini lah yang Alvarez suka. Hujan.

"Ya ampun bener-bener, Alva! Kamu bikin lantai kelas becek!"

Alvarez terlambat masuk kelas. Lagian mending telat daripada gak masuk kan?

"Kan di luar hujan, Bu. Basah wajar lah!" Alvarez melanjutkan langkahnya untuk ke tempat duduk. Ia cuek bebek meski air terus menetes dari seragam serta tasnya yang hanya terisi satu buku itu.

"Terus kata siapa kamu saya bolehin masuk ke kelas saya?" tanya Bu Mina melekatkan mata tajamnya pada Alvarez. "Berdiri kamu!"

"Belom juga duduk," ceplos Alvarez, meletakkan tasnya di atas kursi. Kemudian, ia berjalan ke depan papan tulis.

"Bu, marah-marah mulu! Gak cape mulutnya?" Archie mendadak menyahut.

"Saya urutin mau gak Bu biar nyelo?" cetus Ray mengundang tawa seisi kelas.

Pandangan Bu Mina hanya fokus pada Alvarez. Ia berkacak pinggang saking lelahnya dengan sikap cowok itu. Setelah menaikkan kaca mata, ia bertanya, "Kenapa kamu telat?"

"Tadi saya neduh dulu."

"Neduh tapi ujung-ujungnya basah kuyub kayak gini. Gunanya neduh apa?"

"Kalo saya neduh sampe hujan berhenti, bisa-bisa saya masuk pas bel pulang. Udah deh, Bu, kali-kali gak usah ributin masalah kecil. Lagian saya gak basah kuyub juga," balas Alvarez apa adanya. Sudah berapa kali dibilang bahwa dia itu males banget berurusan sama ocehan guru!

"Kamu gak boleh ikut kelas saya." Bu Mina masih memperhatikan perawakan Alvarez. "Baju kamu berantakan, basah, rambut kamu acak-acakan, dan kamu gak pake dasi."

"HA APAAN SIH BUU GAK JELAS BANGET??" bela Ray berteriak. "Namanya juga lagi hujaaan! Alva kan bawa motor! Masa kagak diwajarin? Aneh ah elu Bu!"

Sanchez berseru, "Masih untung Alva mau masuk kelasnya Ibu!"

"Heh!" Bu Mina menyentak. "Siapa suruh gak berangkat lebih awal? Buktinya kalian semua gak kehujanan kan?" Ia melirik Alvarez sekilas. "Saya ini mau juga kalian belajar kedisiplinan!"

"Ya udah bawel saya keluar." Alvarez berbalik begitu saja. Justru ia senang kali harus skip pelajaran Bu Mina.

"Keringin baju kamu di toilet. Cari seragam pinjaman di ruang guru," pesan Bu Mina dengan sabar.

"Ya."

Brakk!

Alvarez menutup pintu kelas lumayan kencang. Bukannya mau semena-mena melawan guru itu, tapi dia udah kelewat kesel banget karena gak dikasih maklum. Semua guru tuh kayak hobi banget omelin dia.

ALVAREZ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang