- 2 | Ketemu Alva

85.6K 5.9K 498
                                    

If nobody tells me, i'll figure it out.
—Athena Chloe Zevanie—

***

Tiga bulan selepas kematian kakak perempuannya, Athena tidak pernah sekalipun merasa baik-baik saja. Alih-alih melanjutkan hidup sebagaimana awalnya, ia justru berniat untuk mencari tahu alasan di balik kematian Ashley Cella Zevanie.

Hari ini adalah hari pertama Athena masuk ke SMA Hadover. Ya, ini adalah langkah awal yang cukup sulit diraih karena dari TK sampai kelas 10, ia selalu disuguhkan homeschooling. Untungnya, ia berhasil membujuk ayahnya.

"Semoga lo dapet temen yang seru ya, Na. Duduk aja nanti sama Ella, biar gak canggung-canggung amat."

Kepala Athena dibelai lembut oleh kakak laki-lakinya yang berumur 25 tahun, Reval. Tentu, Athena mengernyih curiga ketika mendapat perlakuan yang jarang ini.

"Apa nih tumben banget?" Gadis itu tertawa.

"Gue tau lo butuh belaian," canda Reval sekejap. Lalu, ia kembali serius. "Inget ya, Na. Kalo ada yang gangguin lo, lapor gue langsung."

Athena mengangguk. "Siap, Bos! Gue turun yaa!" Dia turun dari mobil, lalu melambaikan tangan. "See you later. Hush hush!"

Athena masuk ke wilayah SMA Hadover dengan langkah percaya diri. Bukan karena ayahnya pemilik sekolah ini, melainkan karena dirinya memang cuek dengan pandangan orang.

Untungnya, hari Minggu kemarin Athena sempat mendatangi sekolah ini, sehingga ia tahu di mana letak kelasnya dan tidak perlu bertanya lagi.

"Buset, rame juga kelasnya," gumamnya.

Athena pun melangkah memasuki ruang kelas. Ia langsung jadi sumber perhatian. Seperti biasa, kalau melihat anak baru, anak cowok kelas mana pun pasti ricuh.

"Eh, eh, itu siape? Nyasar ye dia?"

"Anak baru jangan-jangan?"

"Anjay! tahun ajaran baru, murid baru."

"Buseeet! Nambah lagi cecan di kelas kita!"

"Mirip Jennie Blackpink gak sih? Jangan-jangan beneran Jennie!"

"Nah loh!"

"Beda anying! Mabok jamu lo!"

"Kalian jangan kampungan deh liat anak baru doang! Malu-maluin aja!"

Athena mendadak kikuk. Ia tidak pandai menyikapi semua 'sambutan' itu. Diawali dengan tarikan napas panjang, ia mulai menyapa, "Halo semua. Gue anak baru di sini. Salam kenal ya!"

Rambut cokelat panjang dan tidak terlalu tinggi. Wajahnya kecil, berpadu dengan cantiknya bulu mata lentik, dan bibirnya yang berwarna merah muda. Semuanya natural. Yap, mungkin itu mampu mendeskripsikan gadis yang kini ditatap banyak orang itu.

"Tuh kan, anak baru bre!"

"Kok dia kagak kasih tau nama ye? Gimana bisa kenal?"

"Halooo, Athena!" teriak salah satu cewek yang langsung menghampirinya. Siapa lagi kalo bukan Ella, tetangga Athena.

Athena agak terkejut karena langsung ditarik untuk bergabung dan duduk bersama dua cewek yang lain. Wow! Permulaan yang bagus.

ALVAREZ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang