Haiii readers Chel!
Sebelum baca, jangan lupa klik vote yaa. Supaya yang nulis semangat😁
Kalo udah, selamat membacaaa🙆♀️
***
I hope i put my trust in the right way
—Athena Chloe Zevanie—***
"Lo keren, Pak Ketua. Tapi satu hal, jangan harap segala rencana lo berhasil kalo semuanya berujung ngejatuhin gue!"
Pada waktu Athena memberi peringatan tersebut, Alvarez hanya diam. Athena tidak tahu bagaimana reaksi pasti dari cowok itu. Yang jelas, dirinya aman dan tidak kena omelan.
Reaksi sesungguhnya hanya Alvarez yang tahu. Di balik helmnya, cowok itu tersenyum. Kepalanya mengangguk kecil. Saking kecilnya, Athena sampai tidak menyadari itu. Ia paham dengan apa yang dilakukannya untuk sekarang.
"HALO MAJAYA, INI HADOVER!"
"HALO MAJAYA, INI HADOVER!"
"VAGO DATANG, BAWA PASUKAAANN!!"
Teriakan Vagolazer Hadover mendapat sorakan balik yang mendukung dari anak-anak Majaya. Ketika lantunan itu terulang, mereka semua bertepuk tangan senang karena merasa mendapat lebih banyak lagi dukungan.
Athena gak tahu harus berbuat apa karena ia tidak pernah mengikuti ultras sebelumnya. Untungnya, Alea menemaninya dan senantiasa berdiri di sampingnya.
"Lo gapapa?" tanya Alea melihat muka Athena yang pucat.
Athena tersenyum tipis. Ia mengangguk kecil, walaupun sesungguhnya ia kenapa-napa.
"Kalo lo sakit, lo duduk aja di ujung sana." Alea menunjuk deretan bangku. "Ultras bakal heboh banget, lo bisa didorong-dorong."
Athena melihat bangku panjang yang dimaksud Alea.
"Badan lo kecil soalnya." Alea memegang pundak Athena. "Ayo, mau gue anter?"
"Le, cepetan kita nyusul ke sana!" seru Selena dari belakang tiba-tiba.
Alea menoleh. "Iya gue tau, tapi ini Athena-nya gimana?"
"Ribet banget dah. Lagian ada-ada aja si Alva!"
Mendengar nama Alvarez disebut, Athena jadi lupa di mana keberadaan cowok itu. Soalnya, saat tiba di SMA Majaya, entah bagaimana dirinya langsung terpisah dari cowok itu.
Mata Athena menemui Alvarez yang berada di paling depan. Laki-laki pemilik rahang tegas dan alis tebal itu berdiri di balok besar yang membuat titik berdirinya lebih tinggi dari yang lain. Sudah jelas dia memimpin jalannya ultras ini.
Jadi dia nyuruh gue ikut buat ngeliat dia pimpin Vagolazer, gitu? Atau ada hal lain?
"Biar cepet lo anter aja ke bangku sana. Gue ke sektor duluan," ucap Selena akhirnya yang diangguki oleh Alea.
Ketika pandangannya masih tertempel pada Alvarez, tubuh Athena diarahkan Alea untuk berbalik. Mereka menghampiri deretan bangku yang tidak begitu ramai orang.
Tangan Alea menyuruh Athena untuk duduk. "Lo diem di sini ya. Jangan ke mana-mana. Nanti lo ilang, Bang Reval bisa ngamuk."
Athena hanya mengangguk. Lalu, sebelum benar-benar pergi, Alea sempat diam sebentar.
"Btw, jangan bilang ke Bang Reval ya kalo lo diajak Alva buat ikut ultras. Kecuali Alva yang izinin lo buat bilang. Oke?"
Memastikan Athena mengangguk paham, Alea tersenyum tipis. Gadis bertubuh proporsional itu berlari pergi meninggalkannya dan menyatu dengan ultras Vagolazer.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAREZ [SELESAI]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] | LENGKAP *** 𝗩𝗔𝗚𝗢𝗟𝗔𝗭𝗘𝗥: "BUKAN LAWAN, BUKAN TEMAN. KAMI BERJIWA KEKELUARGAAN!" "Eh, Kumel! Lo gak punya kesadaran diri buat minta maaf ke gue? Lo udah nuduh plus nampar gue di depan orang-orang. Lo juga nantang-"...