- 61 | Preparing

27.1K 2.6K 2.2K
                                    

haiii! jangan lupa votenyaaa kawand-kawand

ditunggu commentnya, happy reading<3

***

"Attention, please. This is your leader, Alvarez, speaking. But first, let me being informal.

Kemarin, gue dengan sangat sadar telah mengajukan perang terhadap Invaders. Gue mohon maaf karena memutuskan ini tanpa melakukan diskusi dengan kalian semua. Tapi di sini alfa Vago SMA Hadover sangat tau mengenai hal miring yang sedang berlangsung dan gue yakin kalian merasakan ketidaknyamanan yang sama.

Gue gak mau ada yang terluka di masa kepemimpinan gue, tapi gue gak bisa tinggal diam kalau terus-terusan diusik. Karena ini bukan cuma menganggu ketenangan gue pribadi, melainkan bisa merusak dan menjatuhkan nama baik Vagolazer sangat amat parah ke depannya.

Siapa pun yang menolak setuju, gue izinkan untuk mundur dari sekarang. Bagi kalian yang bertahan pada keputusan, gue berterima kasih sebanyak-banyaknya. Ingat aturan kita. Kesatuan dan solidaritas, berjalan dalam satu visi. Kita gak mungkin bertindak kalau gak disenggol. Kita perang bukan untuk cari ribut, tapi untuk memperjuangkan nama, martabat, dan keadilan. Jadi gue pastikan semua berjalan beralasan.

And last, this war is officially your leader's order. Being the warrior or not, it's your right to decide," tutup Alvarez di hadapan anggota-anggotanya.

Arel berdeham sambil melangkah maju berdiri di sebelah Alvarez. "Jadi.. siapa yang bakal mundur?"

Tidak ada satu pun yang mengacungkan tangan atas pertanyaan wakil ketua Vagolazer itu.

"Gue gak mau ada lala lili lulu nanti, so if you wanna say bye later, just leave us now," lanjut Arel tegas.

Menunggu 10 detik, semua anggota baik alfa, beta, dan omega masih setia pada titik berdiri mereka masing-masing.

Alvarez pun turun dari balok peningginya. Sebelum itu, ia membisikkan sesuatu yang Arel harus sampaikan.

"Oke, strategi akan dibahas dan diusulkan oleh beta Vagolazer hari ini juga bersama ketua dan wakil. Para alfa boleh ikut untuk pengambilan keputusan. Untuk omega, diharapkan kesiapan dan persiapan diri untuk perang nanti," Arel berdeham. "Sekarang semuanya boleh bubar. Dua jam lagi kumpul untuk briefing selanjutnya."

Semua anggota Vagolazer meninggalkan barisan. Ada pula para beta Vago yang berkumpul untuk membahas susunan perencanaan.

Di detik ini, Alvarez setia pada ponselnya. Ia terus memandangi benda elektronik itu tanpa henti, menantikan notif dari seorang gadis yang tak kunjung muncul.

Athena menghilang dan ini menyakitkan. Luka gadis itu sepertinya terlalu dalam untuk Alvarez perbaiki. Ngomong-ngomong, perang tanpa mendapat support dari Athena ternyata lebih buruk dari yang ia bayangkan.

"Al, mau diskusi sama para beta sekarang?" tawar Arel mendatanginya.

"Bentar Rel. Gue mau duduk dulu napas," ucap Alvarez dan Arel mengangguk. "Semalem gue udah susun satu rencana, nanti gue bahas sama beta."

"Oke. For your information, alfa lain lagi pimpin omega latihan fisik. Ready or not, they have to," ujar Arel tertawa singkat. (Siap gak siap, mereka harus siap)

"Mendadak banget ya?"

Arel hanya menoleh sekilas pada Alvarez. "Santai. Kita emang harus selalu siap dalam setiap kondisi kan?"

Alvarez tersenyum kecil sambil mengangguk. Kemudian, ia merenggangkan tubuh dan mengucek matanya yang terasa perih.

"Lo begadang?"

ALVAREZ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang