Haiii readers chel🤩
Sebelum baca, diklik dulu ya bintangnya biar gak sider-sider amat😉
Kalo udah, selamat membaca yaa!!🥰
***
Athena is not a game
—Noah Dres Herga—***
Apa ya yang kira-kira akan Alvarez lakukan padanya? Apa yang sebenarnya cowok itu inginkan darinya?
Apakah perlu Athena menjelaskan bahwa ia adalah seorang perempuan yang punya misi kecil, yang tidak perlu diindahkan kehadirannya? Supaya Alvarez bisa menyepelekan saja kesalahannya. Tidak perlu sampai begini.
Athena menyuruh Ella, Rivera, dan Milen untuk pulang saja dan tidak perlu menunggunya. Ella dan Rivera berhasil menuruti, tapi tidak untuk Milen. Gadis itu kukuh menemaninya apalagi di saat ia memberi tahu bahwa ia harus menemui Alvarez.
"Gak apa-apa. Gue kan pulang bareng Kakak gue. Pasti Kakak gue juga pulangnya nungguin Kak Alva." Itu lah alasan Milen.
Athena sampai gabut nungguin Alvarez yang gak jelas kapan datangnya. Bahkan cowok itu gak kasih tahu dia harus tunggu di mana.
"Aku tlah tauuu kita memang tak mungkin~ tapi mengapa kita selalu bertemuuuu?"
"Aku tlah tau hati ini harus menghindaaar~ namun kenyataanku tak bisaaa~"
"Maafkaaan akuu terlanjur mencintaaa~" Ray dan Archie mengakhiri lagu tersebut bebarengan.
Kebisingan tersebut timbul dari arah lorong barat. Athena menyadari mereka adalah Vagolazer. Cowok-cowok bertubuh tinggi itu mulai memunculkan batang hidungnya satu per satu.
"Keluar kelas aja berisik banget," ujar Athena, bergeleng kepala.
"WEH SEMUA! INGET YA, KITA MAU ADA ULTRAS DI SMA MAJAYA. SAMPE PADA GAK IKUT, GUE TEMPELENG LO PADA!" seru Archie tiba-tiba membuat beberapa murid menoleh kejut.
"MEREKA MAU ADA TANDING BASKET SAMA FUTSAL. YANG MAIN ANAK VAGO. KITA HARUS SOLID DUKUNG MEREKA!" Sanchez menambahi.
Zevano ikut memberi perintah, "BUKTIIN KALO HADOVER ITU GAK MALU-MALUIN! KITA TUAN RUMAH VAGOLAZER, CUY! YEKALI SEPI?!!"
Tidak sedikit siswa di sekeliling mereka mengangguk setuju dan mengiyakan. Bahkan mereka juga ikut bersorak mendukung alfa Vagolazer yang hendak melakukan ultras di SMA Majaya.
Karena Athena dan Milen terlalu memperhatikan ancang-ancang Sanchez yang kayaknya mau berteriak lagi, Athena jadi gak sadar kalau Alvarez sedang berjalan mendatanginya.
Di saat yang laki-laki fokus pada pidato mendadak Vagolazer, yang perempuan malah fokus pada pergerakan tak terduga Alvarez itu.
"TERUTAMA ANAK VAGOLAZER. GAK CUMA TIM ALFA, TAPI SEMUANYA HARUS IKUT!" perintah Sanchez, mewajibkan. "Ya gak, Al?"
"Loh, mana Alva?"
Athena bingung harus berbuat apa ketika Alvarez berhenti benar-benar dekat di hadapannya. Fokusnya terpecah. Bukannya langsung menjurus pada poin pembicaraan, cowok itu juga malah menatapnya dulu.
"Kak Alva ngapain tuh?"
"Kok tumben bukan Alva yang kasih perintah?"
"Itu cewek yang di lapangan bukan?"
Athena tidak bisa untuk bersikap cuek pada suara-suara itu, sebab terasa sangat dekat di telinganya. Ia tidak berhenti menoleh ke kanan dan kiri, memandangi para siswi yang memelototinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAREZ [SELESAI]
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] | LENGKAP *** 𝗩𝗔𝗚𝗢𝗟𝗔𝗭𝗘𝗥: "BUKAN LAWAN, BUKAN TEMAN. KAMI BERJIWA KEKELUARGAAN!" "Eh, Kumel! Lo gak punya kesadaran diri buat minta maaf ke gue? Lo udah nuduh plus nampar gue di depan orang-orang. Lo juga nantang-"...