ga nyampe target tp aku kesian kalo kalian digantung lama2. biar ga ngulur waktu juga, so here it is!❤️
vote, comment, ramein
happy reading <3
***
"Na, sebentar."
"Kenapa? Gue harus ke rumah sakit."
"Biar alfa Vago aja. Lo stay di markas dulu."
Yang tadinya hendak ikut menyamperi Oten di rumah sakit, Athena kini kembali ke tempat berdirinya semula. Alvarez juga memberi gadis itu kode untuk menuruti permintaan Reval.
Athena tidak tahu apa-apa selain mengikuti Reval yang menuntun langkahnya ke salah satu ruangan kosong di markas. Sempat ia bingung karena tidak hanya dirinya, tapi Noah pun ikut bersama mereka.
"Ada apaan sih?" tanya Athena kebingungan. "Kalian mau ngomong?"
"Lo udah maafin gue, Na?" Noah langsung menembak pertanyaan.
Athena berdecak malas karena kepalanya lagi serabutan. "Kalo mau ngomongin ini nanti aja plis. Gue mau ke rumah sakit juga tengokin Kak Sanchez."
Reval buru-buru menarik Athena balik ketika gadis itu mau kabur. "Sanchez udah ada yang urus, Athena. Sekarang kita urus ini dulu," pintanya serius.
Dengan embusan napas terkendali, Athena diam memandang Noah cukup lama. Pertanyaan yang barusan Noah sampaikan itu luar biasa berat baginya bahkan hingga sekarang. Terkadang Athena lebih baik menghindari pembahasan ini daripada harus dihadapkan dengan kilasan memori buruk.
"Kalo gue sih belum maafin dia," ujar Reval tanpa basa-basi. "Gak tau kalo lo gimana."
"Logika lah.." Athena menggigit kecil kulit bibir merahnya. "Kalo lo bahas terus, gimana gue bisa ikhlas?"
Noah hanya bisa bolak-balik memandang dua bersaudara ini.
"Dia sadar kesalahan dia, tapi tetep aja gue gak bisa menormalisasi perbuatan itu," ungkap Athena sungguh-sungguh.
"Right," Reval kini menghadapkan tubuh ke arah Noah. "Lo denger sendiri kan?"
Kepala Noah bergerak naik turun bersamaan dengan tatapan perih dan wajah yang muram.
"Gue mau lo serahin diri lo balik ke penjara," putus Reval tegas nan tajam kontan membuat mata Athena mengarah ke Noah.
"Lo salah dan lo harus menanggung semuanya. Keluar secara ilegal bukan berarti lo selamat. Gue gak mau lo hidup setenang ini sementara nyawa Ashley gak akan pernah bisa kembali. We may forgive you, but we can't let you free."
Air mata Noah tercucur di luar kontrolnya. Kedua tangannya tergelentang payah dan sedikit bergetar. Hal tersebut menunjukkan betapa bencinya ia terhadap dirinya sendiri. Rasa-rasa ia mau menjual otaknya yang dahulu tidak difungsikan.
"Gue gak bakal antar lo. Gak ada seorang pun bakal ngelakuin itu. Gue mau lo bener-bener serahin diri lo sendiri. Biar laporan dari polisi yang kasih gue kabar bahwa lo udah kembali ke sana. Lo paham?"
"Ya, Bang."
Reval mengangguk kaku. Tidak ada sepatah kata pun keluar dari tengkuknya setelah itu. Ia meninggalkan ruangan dingin tersebut dengan pampangan tangan depan dada. Bingung kenapa ia begitu tenang? Itulah peran dari kedewasaan dalam mengatasi masalah.
![](https://img.wattpad.com/cover/240266447-288-k544596.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAREZ [SELESAI]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] | LENGKAP *** 𝗩𝗔𝗚𝗢𝗟𝗔𝗭𝗘𝗥: "BUKAN LAWAN, BUKAN TEMAN. KAMI BERJIWA KEKELUARGAAN!" "Eh, Kumel! Lo gak punya kesadaran diri buat minta maaf ke gue? Lo udah nuduh plus nampar gue di depan orang-orang. Lo juga nantang-"...