haiiii Vago Squad💚
sepi bgt niiih, udah ajak temen2nya baca belumm?💚💚
ramein per paragraf yu biar Chel happy terus cepet update deh🤪 kali ini mau komennya 1,5k boleh nggaa
udah siap? *beneran nanya
happy readiiingg✨
***
Zevano, Ray, Archie, dan Sanchez memandang Alvarez heran. Laki-laki itu keliatan buru-buru, bahkan tadi gak sengaja mendorong Ray yang jalannya lama.
"Lo mau ngapain sih, Al? Kebelet?" tanya Zevano bingung. "Sampe diseruduk gitu si Ray."
"Tau nih! Sabar napa gak liat orang lagi jalan?!" seru Ray tak serius.
"Athena sakit, gue mau ke rumahnya. Gue duluan ya!" Alvarez menepuk bahu Archie yang ada di sebelahnya, lalu berlari duluan ke parkiran.
"Eh lo nanti ke basecamp gak?" tanya Archie berteriak.
"Kalo sempet gue dateng, gue bantuin," balas cowok itu berteriak juga.
Alvarez punya rasa bersalah hari ini. Ia banyak melakukan kekeliruan dan ia tahu itu. Makanya, ia mau buru-buru menemui Athena dan meminta maaf pada gadis itu.
Drrrtttt.. drrrtt..
Alvarez mengecek ponsel cepat sambil menyalakan mesin motor. Siapa tau itu Reval atau hal penting lainnya kan?
Ternyata ada telepon dari kakeknya. Melihat nama Harles tertera agak membuat Alvarez panik takut ada apa-apa, karena jarang banget kakeknya menelepon.
"Halo, Kek? Are you okay?"
"Alva bisa pulang sekarang?"
"Kakek sakit? Atau ada apa, Kek?" tanya Alvarez cemas.
"Enggak. Om Hero ada di sini, minta kamu datang. Ada hal penting dan genting."
Alvarez mengangkat standar, mengeluarkan motornya dari barisan parkiran. "Om Hero lagi? Penting banget kah? Alva lagi ada urusan juga nih, Kek. Kalo bisa bes—"
"Gak bisa besok, Alva. Om Hero bilang kamu cuma punya kesempatan hari ini untuk bicara sama dia tentang pencabutan hukuman penjara papamu."
Alvarez membeku sebentar. Ini soal ayahnya.
"Kamu tau Hero suka seenaknya sendiri. Dia mau kamu datang hari ini, sekarang juga atau tidak sama sekali."
Alvarez menggertak gigi dan napasnya berembus kasar. "Ya udah, Alva pulang sekarang."
"Hati-hati."
Pip!
⛓⛓⛓
Setelah menggunakan kecepatan tinggi selama perjalanan, Alvarez tiba di rumahnya dalam sembilan menit. Ia membuka pintu utama, berjalan lurus, mencari di mana keberadaan Harles dan Hero.
"Halo Demeus," sapa Hero seperti biasa bikin naik darah.
Alvarez mendekati area yang ditempati Harles dan Hero. Ia mengambil tempat duduk cepat. "Ada apa, Kek?" tanyanya pada Harles.
Harles menatap Hero. "Silakan Hero."
Dari posisi bersandar dengan kaki sebelah diangkat menyimpang, Hero kini menekuk sedikit tubuhnya, meletakkan kedua sikut di atas paha. Gayanya selalu congkak sedari dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAREZ [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] | LENGKAP *** 𝗩𝗔𝗚𝗢𝗟𝗔𝗭𝗘𝗥: "BUKAN LAWAN, BUKAN TEMAN. KAMI BERJIWA KEKELUARGAAN!" "Eh, Kumel! Lo gak punya kesadaran diri buat minta maaf ke gue? Lo udah nuduh plus nampar gue di depan orang-orang. Lo juga nantang-"...