hello Vago Squad💚
extra chapter ini Chel kasih untuk kalian yang udah kasih 100k vote untuk ALVAREZ. makasih yaa😍
happy reading!
***
"Sanchez," panggil Ray dan Archie pas sekali bersamaan.
"Ya?"
"Apa lo bener-bener seikhlas itu ngelepas Athena?"
Pertanyaan tersebut yang selama ini menghantui benak Ray juga Archie. Kala semua pandangan terfokus pada Alvarez dan Athena yang selalu asyik ngobrol random berdua, Ray dan Archie justru memperhatikan Sanchez yang sibuk sendiri main ponsel.
Athena hampir setiap hari bermain di basecamp. Athena juga sering sekali mengajak Sanchez ngobrol dan bercanda bersama. Athena ramah bukan main dan kelakuannya amat sangat baik. Bukankah sulit bagi Sanchez untuk move on jika gadis itu selalu ada di lingkungannya?
Tapi kenapa Sanchez sedikitpun tidak pernah mengeluh atau bercerita pada sahabatnya? Ya emang gak mungkin kalo cerita ke Alvarez, tapi harusnya bisa kan ke yang lain? Ray dan Archie merasa kasihan bila Sanchez menanggung 'beban' itu sendiri.
"Eh ini tanggal berapa?"
"Gaya lo nanya tanggal. Jawab dulu," paksa Ray membuat Sanchez tercenung seketika.
"Gue masih belajar," jawab Sanchez dengan suara terpendam.
"Belajar buat ngelupain dia?"
"Iya. Gak semudah itu."
Archie dan Ray saling melempar tatapan sebelum akhirnya mengangguk memahami. Cukup terkejut juga karena Sanchez masih bisa jujur soal perasaannya.
"Wajar sih. Gue juga kagak tau kalo ada di posisi lo antara bisa ikhlas beneran atau enggak."
Sanchez berdiri dari kursinya, lalu memukul pelan pundak Archie. Ia sedikit terkekeh mendengar penuturan temannya itu. "Gak usah lebay. Gue santai kok jalaninnya. Kayak gak kenal gue aja."
"Lo mau gue kenalin sama temen gue?" tanya Ray tiba-tiba.
Sanchez tanpa sadar langsung memandang Athena meskipun gadis itu sama sekali sedang tak melihat ke arahnya.
"Ada, cantik, baik, masih jomblo, namanya—"
"Gak tau, Ray." Sanchez bergeleng pelan sambil tersenyum tipis. "Belum mau."
"Belum mau gimana? Kok bisa belum mau?"
"Belum kepikiran aja."
Kesunyian kembali berteriak, sebelum akhirnya Sanchez bersuara lagi. "Kenapa ya kadang semesta gak kasih kebahagiaan secara merata? Apa gue punya dosa yang gak bisa dimaafin?"
Sanchez rela, tapi ia mencintai Athena sungguhan. Perih setiap kali gadis itu melewati benaknya. Namun, sedihnya belum ada satu hal pun di bumi ini yang bisa menyembuhkannya dari perasaan itu.
"Gak gitu bego, Chez. Lo orang baik. Dosanya kan cuma ke kita-kita!" timpal Ray mendorong kepala Sanchez.
Archie ikut ngamuk. "Tau lo tolol dah! Udah lah jangan overthinking. Lagi pula lo gak bisa begini terus. Gimana pun juga move on itu satu-satunya cara!"
"Satu-satunya ya?"
"Hooh."
"Mau ke mana?" Zevano yang dari tadi mojok sendiri karena lagi asyik menonton drama korea bersama Rivera pun bertanya pada Alvarez dan Athena yang terlihat hendak bergegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAREZ [SELESAI]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] | LENGKAP *** 𝗩𝗔𝗚𝗢𝗟𝗔𝗭𝗘𝗥: "BUKAN LAWAN, BUKAN TEMAN. KAMI BERJIWA KEKELUARGAAN!" "Eh, Kumel! Lo gak punya kesadaran diri buat minta maaf ke gue? Lo udah nuduh plus nampar gue di depan orang-orang. Lo juga nantang-"...