- 16 | Impostor

35.2K 3.3K 541
                                    

Nulisnya pake hati, semoga yang baca senengnya sampe ke hati ya🐙❤️

Sebelum itu, kita klik vote dulu yuk!

Happy sunday and happy reading🧚‍♀️

***

"He owns the unbeatable blood."
—Gavin Balker—

***

"Alva, gue baru inget. Anak kelas sepuluh ada yang tanya kapan Vago angkatan 30 dibuka pendaftarannya," ujar Selena memandang Alvarez yang baru aja selesai bercanda sama Ray dan yang lain.

"Eh iya, baru sadar. Udah mau pertengahan tahun nih, Al. Harus disiapin," ucap Alea selaku sekretaris Vagolazer angkatan 28.

"Mantapp betul!" Archie berseru. "Awas aja sampe mereka masuk dengan cara yang gampang. Gak sudi gue!"

Sanchez melirik Alvarez secepat kilat. "Anda nyindir Pak Alva yang ketat bukan main ya bun?"

Archie cengengesan.

"Hari Senin nanti aja ya," jawab Alvarez pada Selena. "Nanti lo berdua urus, kasih namanya ke gue."

Selena dan Alea mengacungkan jempol.

"Jangan sampe rusuh tuh pemilihannya," pesan Zevano. "Nanti kena oceh lagi sama Baginda Kepala Sekolah."

"Gak bisa gak rusuh," ujar Archie. "Orang pas gue lewatin depan kelas sepuluh aja mereka nyanyiin yel-yel Vago! Kagak paham dah itu bocah pada bikinnya kapan!"

"Bagus dong, antusias," timpal Sanchez. "Asal gak bikin masalah mah gapapa."

"Panggilan kepada alfa Vagolazer, mohon segera datang ke ruang kepala sekolah. Sekali lagi panggilan kepada alfa Vagolazer, ditunggu kehadirannya di ruang kepala sekolah segera."

Baru juga bahas soal Vagolazer, tiba-tiba speaker sekolah menyebut mereka dan mengadakan panggilan.

"Apa lagi sih anying?" tanya Ray yang terbangun. Tumben banget dia pake waktu istirahat yang berisik itu untuk merem.

Zevano mengerenyotkan wajah, dongkol. "Gak bisa ya manggilnya personal aja? Harus banget make speaker? Gak sekalian toa masjid biar sekomplek denger?"

"Lo pada ada bikin masalah?" tanya Alvarez langsung.

Keenam yang ditanya dengan cepat menggelengkan kepala.

"Terus itu apa lagi?"

"Gak tau, Al. Sumpah, gue sih gak ada ngapa-ngapain ya meskipun di luar sekolah," ujar Sanchez serius.

Selena menawarkan diri, "Apa gue aja yang ke ruang Kepsek?"

Alvarez berdiri. "Gue aja. Lo pada diem di sini."

"Tapi kan itu disuruhnya alfa, bukan Alvarez aja," bantah Archie. "Kita semua harus ikut!"

Alvarez menghela napas. Ia langsung bergegas ke ruang kepala sekolah. Mau ikut atau tidak biar itu jadi urusan mereka. Yang sudah pasti, ini adalah tanggung jawabnya. Sebab, biarpun ini hanya kesalahan 1 orang dari 85 anggota umum Vagolazer SMA Hadover, sudah dari alam sananya Alvarez yang selalu dipanggil, disalahkan, dan dimintai pertanggungjawaban. Beban ketua.

ALVAREZ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang