10

25.8K 2.4K 145
                                    

banyak typo kayaknya, hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.banyak typo kayaknya, hehe. karena sleepyy:vvv









Pertama kali di dalam hidup Kiya merasakan jatuh cinta, begitu indah rasanya. Kiya benar-benar menikmati perasaan itu, seperti ada gejolak di dalam dada ketika mengingat semuanya.

Maka dari itu harinya tanpa Jeffrey membuatnya cukup hampa, mood nya juga turun drastis tak seperti biasanya,
di tambah setelah menjalani hari yang berat,  ia di sambut beberapa kantong belanjaan yang berserakan di ruang tengah saat dirinya baru saja menginjak rumah. Ia menatap satu persatu orang yang berada di sana, semuanya tampak begitu sumringah lalu menyuruhnya untuk duduk.

"Ada apa, Bu?" tanya Kiya, Ibu hanya tersenyum, "Ibu sama Azra habis belanja keperluan kamu," ucap Ibu membuat Kiya mengernyit, hal ini tak pernah terjadi sebelumnya.

"Keperluan untuk apa?" tanya Kiya, ia mendengar helaan napas dari Azra, gadis yang semula berdiri beberapa langkah dari Kiya langsung melangkah mendekat ke arahnya, "keperluan untuk jadi istri lho, Kiya." jawab Azra.

"Hah?"

"Sebentar...suamimu pulangnya kapan, Dek?" sela Bapak yang duduk di sofa tunggal didepannya.

"Besok, Pak."

"Lusa nanti, kamu mulai tinggal bareng sama suami kamu." ucap Bapak, membuat Kiya ingin kembali membuka suara.

"Siap gak siap harus siap. Namanya juga udah menikah, itu resikonya. Kasian suamimu, Kiya." sambung Bapak, membuat Kiya langsung bungkam.

"Ck... udah jangan di pikirin, Dek. Ayo liat-liat belanjaan Mba sama Ibu," ujar Azra seraya berusaha mengalihkan Kiya dari ucapan Bapak.

"Udah tau cara dandan kan? Ini Mba beliin peralatan make up. Ini untuk pipi, ini untuk di bibir sama ini untuk di bibir tapi ada rasanya." ucap Azra, terdengar kekehan dari orang-orang di sekitar Kiya.

"Kiya tau, Mba."

"Ada parfum, sama peralatan mandi. Nanti sering-sering luluran biar wangi." ucap Ibu ketika beralih ke tas belanjaan lainnya.

"Ibu sama Mba banyakin beli baju aja sih. Tuh coba liat sendiri," atensi Kiya beralih menatap tiga tas belanjaan yang tunjuk oleh Azra. Karena penasaran ia langsung membongkar satu persatu.

Kiya benar-benar tak habis pikir dengan Azra dan Ibu yang membelikannya beberapa baju yang berbanding terbalik dengan yang selama ini ia kenakan.

"Yang bener aja ini, Bu?" tanya Kiya tak percaya, orang di sekitarnya langsung tergelak.

"Lah? bener dong." jawab Ibu di sela-sela tawanya.

"Bu, nunjukin wajah di depan Kak Jeffrey aja rasanya aneh banget, apalagi kalo pake baju ini, gak mau." Kiya mencebik, tak ada satupun baju yang terlihat sopan, semua kekurangan bahan menurutnya.

LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang