16

18.7K 1.9K 144
                                    

Happy reading^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading^^



Satu persatu insan yang berlalu-lalang disekitar fakultas MIPA tak luput dari sorot mata Jeffrey. Sudah hampir dua jam ia duduk didalam mobil, matanya bergerak kemana-mana mencari sosok gadis yang tak kunjung masuk ke penglihatannya.

Ia mendesah berat lalu kembali menyandarkan punggung yang setelah sekian lama ia ajak duduk tegak demi mencari sang gadis dengan fokus.

Netranya teralih pada ponsel yang sedari tadi ia genggam, ia kembali mencoba menghubungi Kiya, tetapi lagi-lagi nomor gadis itu masih tak aktif juga.

"Ya allah, kemana sih dia ini?" gumamnya.

Waktu sudah menunjukan pukul lima kurang sepuluh menit, kawasan kampus pun mulai sepi, Jeffrey dilanda rasa khawatir yang semakin menjadi-jadi. Tanpa ragu ia keluar dari mobil, untuk segera menemui keberadaan Kiya.

Baru saja berjalan beberapa meter, getaran ponsel yang berada disaku celananya berhasil membuat langkahnya terhenti. Ia mengangkat panggilan itu dengan cepat.

"Dimana?" tanya Jeffrey tanpa basa-basi.

"Saya kesana sekarang." ucapnya setelah mendengar jawaban dari seseorang di sebrang sana,  ia kembali masuk ke dalam mobil dan segera melajukan mobil tersebut dengan cepat.

Jeffrey berdecak, "Azkiya... Azkiya," gumamnya seraya menggelengkan kepala, "Kayaknya si cantik itu bener-bener minta dihukum deh." Jeffrey tersenyum kecil ketika membayangkan Kiya.

Kecepatan mobilnya masih dalam posisi yang konstan, ia sungguh tak sabar untuk segera  bertemu dengan gadis yang hampir seharian ini membuatnya khawatir.

Jalanan kota tampak begitu padat sore ini, tak heran karena diwaktu-waktu seperti ini memang jam pulangnya para pekerja,  membuat  mobil hitam Jeffrey ikut mengantri diantara hiruk pikuk kendaraan lainnya, hingga perjalanan menuju ke tempat sang gadis  berada cukup memakan waktu yang lama.

Setelah hampir setengah jam ia dapat bernapas lega ketika mobil miliknya telah terparkir diluar gerbang rumah sang mertua. Halaman rumah tua itu memang tak luas, membuat mobil Jeffrey hanya bisa parkir diluarnya saja.

Jeffrey segera keluar dan mengambil langkah untuk segera masuk ke rumah itu, pintu rumah itu memang selalu terbuka membuat Jeffrey cukup berdiri lalu menutur salam didepan pintu.

"Assalamualaikum..." Jeffrey melihati sang Bapak mertua yang tampak sedang duduk santai diruang tamu. Senyum lelaki paruh baya itu mengembang tatkala sang menantu tengah berdiri didaun pintu.

Jeffrey kembali melanjutkan langkah untuk masuk dan beringsut menyalami Bapak,  "Waalaikumsalam." balas Bapak seraya menyambut uluran tangan dan menepuk punggung Jeffrey dengan pelan.

"Baru pulang kerja, Jeff?" tanya Bapak, membuka obrolan diantara keduanya.

"Iya, Pak... Azkiya ada disini 'kan, Pak?" tanya Jeffrey.

LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang