jangan lupa feedback-nya yaaa<3
⚠️
Langit sudah suram sejak penghujung pagi, maka tak heran saat beranjak kian siang hujan mulai datang. Di tengah jalan raya siang itu, rintik kecil perlahan turun menyambangi punggung tangan Jeffrey. Lelaki itu berdecak, ia tak berniat untuk singgah apabila hujan kian deras, sebab jarak sudah tak begitu jauh dan juga ia tak ingin memperpanjang waktu untuk pulang.
Rintik kecil itu perlahan berubah, mereka jatuh dengan ramai hingga membasahi tanah. Dengan begitu, Jeffrey lantas melajukan motornya dengan cepat, berharap sampai ke tujuannya sebelum hujan semakin mengguyurnya dengan deras.
Selang beberapa menit akhirnya ia sampai, sembari menenteng kantong plastik dan jaketnya yang basah, ia perlahan melangkah memasuki rumah.
"Assalamualaikum, Azkiya?" panggil Jeffrey sembari mengedarkan pandangannya ke penjuru rumah, ia mulai melangkah lebih dalam mencari keberadaan Kiya.
"Sayang?" Satu dua panggilan sama sekali tak disahut, sorak antusias Kiya yang kerap kali menyambutnya pun tak kunjung menyapa telinga.
Di dapur ataupun di ruang keluarga tampak kosong, membuat tungkai Jeffrey memilih melangkah memasuki kamar. Saat tiba dikamar suara gemericik air dari kamar mandi membuatnya menghela tenang, ia perlahan mendekat ke arah pintu kamar mandi dan mengetuk pintu itu dengan pelan.
"Sayang, Mas pulang," ucap Jeffrey.
"Iya Mas, Kiya lagi mandi!" balas Kiya dengan keras.
"Mas boleh ikut masuk?" tanya Jeffrey, sembari terkekeh tanpa tau bahwa dibalik pintu itu Kiya cukup panik dan segera mengunci pintu kamar mandi.
Jeffrey tertawa pelan, dingin sudah mulai menyergap tubuhnya yang sedikit basah, sebelum tubuhnya meriang, ia memilih untuk segera membersihkan diri. Ia meletakkan tas ranselnya terlebih dahulu sebelum akhirnya bergegas meraih handuk dan melangkah ke kamar mandi luar.
Saat keluar dari kamar mandi, Kiya tak mendapati sosok Jeffrey, namun atensinya disambut oleh keadaan kamar yang cukup berantakan. Tas ransel dan jaket serta beberapa barang Jeffrey tergeletak sembarang diatas ranjang, belum lagi tas dan jaket lelaki itu ia dapati dalam keadaan setengah basah. Kiya mendengus, mau tak mau ia membenahi barang-barang lelaki itu sebelum ia beranjak mempercantik diri. Kiya hendak tampil cantik kali ini bukan karena satu dan lain hal, setiap hari ia seperti ini, berusaha menyuguhkan pemandangan yang disenangi oleh Jeffrey.
Setelah keadaan kamar kembali rapi, Kiya kembali menyelesaikan penampilannya. Mengeringkan rambut, mengoles riasan tipis dan memilih parfum yang Jeffrey sukai, belum saja usai, ternyata Jeffrey lebih dulu menjumpainya.
"Hai sayang..." sapanya setelah menutup pintu, lelaki itu masih mengenakan handuk dipinggangnya, membuat Kiya hanya menoleh sekilas lalu kembali menatap cermin besar didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lecturer
RomanceAjuan proposal ta'aruf dari Jeffrey Adhyaksa Gentama siang itu berhasil membuat Azkiya diam tak berkutik. Bagaimana tidak? gadis penghujung belasan tahun itu tak pernah menyangka bahwa sang dosen yang sama sekali tak pernah bersua padanya, mengingin...