Chapter 5

1.3K 138 99
                                    

Dengan penuh kebahagiaan yang tak menentu, akhirnya Hema tiba di Jakarta.

Dia sambil sedikit tersenyum menarik kopernya menuju mobil jemputannya.

"Pak Rizal kan?" tanya Hema pada seseorang yang tengah memegang ponselnya berdiri di depan penjemputan.

"Iya, Mister Hema yo?"

"Hema aja, Pak. Gausah pake Mister-mister segala" ujar Hema.

Pak Rizal tersenyum malu, "Habisnya, Mister Hema sudah seperti bule sekali. Saya jadi pangling deh, Mister"

"Walaupun tinggal di barat, tapi saya juga tetep orang timur loh, Pak" tukas Hema.

Pak Rizal menyengir lagi, "Iya yo, Mas. Arabnya ndak hilang-hilang"

Hema tersenyum menatap Pak Rizal.

Pak Rizal bingung seketika, ditatap lama oleh Hema seperti itu. "Mister Hema kenopo toh? Kok ngeliatin saya seperti itu?"

Hema terkesiap, lalu dia tersenyum seketika, "Enggak. Saya suka sama aksen Bapak. Ngingetin saya sama seseorang! Jujur... udah lama saya gak dengar aksen seperti itu. Bikin saya... rindu"

"Oalah, Misteeer, Mister. Itu artine, Mister harus segera mencari pasangan untuk Mister. Supaya Mister ndak kepikiran sama orang itu terus, toh" tutur Pak Rizal.

Hema hanya tertawa manis, "Yaudah, yuk Pak, kita pulang. Nanti rumahnya keburu pindah"

"Wooohh, ndak ada atuh rumahnya pindah, Mister. Lha wong adanya pindah rumah, tuh" cetus Pak Rizal sambil memasukkan koper Hema ke bagasi mobil.

"Iya iya iya, yaudah yuk" kata Hema, sembari Pak Rizal membukakan pintu mobil dan Hema pun masuk ke dalam. Mobil itu berjalan pulang ke rumah keluarga Augustus.

~

"Udah tidur dia, Sayang?" tanya Julian pada Arsen, dia bertelanjang dada sambil membaca buku milik Charles Darwin.

"Udah nih, baru aja selesai netek, udah tidur dia. Persis Bapaknya!" jawab Arsen, sesekali melihati ke arah Aidan yang tertidur sambil menggigit tangan di ranjang mininya.

"Bapaknya kan ada dua, Arseeeen!" cetus Julian.

"Bapak Juliaaaannn!!!" tukas Arsen pelan sambil ikut berbaring di ranjang besar dekat Julian. Arsen yang hanya mengenakan kaus putih polos dan celana boxer spongebob ketat.

"Sen..." panggil Julian.

"Ya, Bang?" jawab Arsen.

"Kamu gak ada niatan bikin adek buat Aidan apa???"

"Haaaah???"

"Sssttt... jangan keras-keras teriaknya dooong, nanti Aidan kebangun"

"Yang bener aja, mau bikin adek lagi buat Aidan. Baru juga ngelahirin, jaitan belum kering banget, Bang Yayan udah minta anak lagi, gitu???" omel Arsen, panjang lebar.

"Yaaa... bikin aja dulu, nanti kehamilannya di tunda, gitu, Sennn!" sela Julian, alasan.

Arsen geleng-geleng kepala, "Hadeeeuuuhhh, tinggal bilang ajaaa, Sen, ngentot yuk! Gituuu!!!" tukas Arsen.

Julian menyengir ganteng, "Emang itu sih, maksudnya"

"Dasaaarr!!!"

"Mau gak???"

Arsen memegang dagunya, berpikir. "Mmmm.... gimana yaaah???"

Julian berdecak, "Yaelah, pake mikir segala. Biasanya juga Arsen yang paling getol. Giliran sekarang Bang Yayan yang pengen, malah Arsennya yang gak mau. Kan Bang Yayan juga pengeeen banget gitu. Gak tahan. Arsen tega kalau sampe Bang Yayan..."

STUCK ON YOU 3 (END 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang