Aidan dan Dali tiba juga di Goana sore pukul lima itu.
Goana adalah sebuah tempat rahasia yang Aidan temukan untuk lokasi hunting foto. Walau Jakarta sudah sangat maju dan berkembang di tahun 2036 ini, namun ada beberapa tempat terbengkalai yang menjadi spot keren untuk mengambil gambar dan lain sebagainya.
Goana seperti hutan yang mengakar dengan berbagai pohon tinggi dan lebat. Jika semakin masuk ke dalam, kalian akan menemukan sebuah kumbangan besar yang karena lama tidak di pergunakan, maka jadilah danau buatan yang dalamnya sekitar 3 meter.
"Lo kenapa sih harus nungguin gue dulu tadi? Kan lu bisa pulang ke rumah dulu, biar nanti gue jemput" cetus Aidan pada Dali ketika mereka sudah berada di Goana.
"Gapapa lah, Dan. Kan sekalian bisa liat lo sama tim lo main tadi" jawab Dali.
"Tetep aja lah, kasian lunya kali!"
"Kok kasian gue! Gue ini om lu, ngapain gue di kasianin!" cetus Dali.
"Hadeuuhh, cape deh ngomong sama lu!" Aidan dan juga Dali duduk di hadapan danau tersebut. "Lagian ada ya, Om tapi muda banget hahaha"
"Iya yah. Jatohnya gua malah jadi sepupu lo harusnya" jawab Dali.
"Ya kan lo sama gua lahirnya duluan gua" ujar Aidan.
Dali manggut-manggut.
"Eh, tapi tuh jadinya gimana sih. Bingung. Jadi... Opa Robert, nikah sama Opa Hema, terus dapetnya elo ya. Terus kalau ortu gua..."
"Jadi tuh... gue anaknya Papa Robert sama Daddy Hema" aku Dali.
"Ho'oh" Julian membenarkan.
"Nah, Papa Arsen itu... anaknya Opa Arkan"
"Iya, Opa Arkan nikah sama Opa Robert"
"Iya. Tapi Papa Arsen itu bukan anak dari Opa Arkan sama Papa Robert, Dan!"
"Iya, tau. Oma Maudi yang sekarang di penjara. Kan?" tukas Aidan.
"Naaah, pas Opa Arkan almarhum. Papa Robert nikah sama Daddy Hema!"
"Lahirlah eluuu!"
"Naaah, pinter Aidaaan" puji Dali.
"Ih, tapi jatohnya, gue tetep..."
"Ya ponakan gue lah, Dan! Masa buyut gue!" cetus Dali.
"Ya ya ya. Paham gue sekarang" ujar Aidan.
"Paham kan loo"
"Iya iya. Gila ya. Itu keluarga siapa sih, ribet amat silsilahnye!" cetus Aidan sambil tertawa kecil. Manis.
"Keluarga lo, begeee! Keluarga siapa lagiiii???" tukas Dali.
"Keluarga lo juga, begeeee!!!" cetus Aidan.
Dali menyengir sambil tertawa. Kelihatan tampan sekali.
"Kita nunggu sunset dulu ya, lima foto, tujuh foto, baru kita cabut" ujar Aidan.
"Siap, Bos!" ujar Dali, menurut. Dali tahu keponakan tunggalnya itu sangat suka sekali dengan foto pemandangan oranye atau kemerahan. Langit senja memanglah sangat meneduhkan. Terlebih jika dia membias, meredup, remang berkuning pola. Wujud perasaan yang merenda-renda.
~
"Assalamualaikum... Daddy ganteng pulang niiih" sapa Julian langsung memasuki area meja makan.
"Walaikun salaaam, Bang Yayaaaan"
"Hmmm... makan enak niihh" tutur Julian sambil memandang ke arah berbagai macam makanan di meja makan.
"Emangnya enaknya cuma hari ini doang??" tanya Arsen.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU 3 (END 21+)
RandomWARNING!!! : LGBT CONTENT (21+) CERITA MENGANDUNG KALIMAT KASAR DAN TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK DIBACA OLEH DIBAWAH UMUR DAN JUGA HOMOPHOBIA. Dilahirkan dengan penuh perjuangan, segala penantian dan pengorbanan akhirnya berhenti disaat Aidan Tawakkal...