Chapter 87

661 107 68
                                    

"Serius, kamu ngelakuin itu semua, Nak?" tanya Arsen pada Aidan ketika dia menceritakan semua yang telah dilakukannya untuk perlahan kembali merebut Mario.

"Iya, Pa! Ternyata emang bener Mario anak kandung Papa and Daddy. Aidan udah buktiin itu semua tadi" ujar Aidan.

"Waow, really???" tanya Julian, tak menyangka.

"Iya, Dad! Malik itu mimisan karena emang kecapean aja waktu itu. Dan ternyata emang kakaknya, Mario yang suka mimisan kalau liat cowok ganteng" jelas Aidan.

"Cogan kayak Daddy gitu ya?" tanya Julian.

Aidan bergidik geli. Begitu juga dengan Arsen yang mesem-mesem. "Apaan sih, Bang!"

Julian menyengir, masih dengan menyantap makan malamnya. "Tapi perlu Daddy akui, anak Daddy satu ini, emang bener-bener gentleman! Mau ngelakuin apa aja demi keluarga! Makasih ya, Nak, ya!"

"Iya, Papa juga bangga banget sama kamu, Nak. Makasih banyak sayaang" ujar Arsen.

"Sama-sama, Pa, Dad! Anggep aja, ini bentuk satu rasa sayang Idan ke kalian berdua, yang selama ini belum sempet Idan beri dan tunjukkan" ujar Aidan.

"Ooooowww..." tukas Julian.

"That is so sweet, Sayang... I'm really proud of you" tutur Arsen. "Tapi kamu juga harus hati-hati ya, karena Afkar itu licik"

"Iya, tapi kamu juga gak perlu khawatir, Dan! Karena kamu gak sendirian. Ada banyak orang yang mendukung penuh atas semua tindakan kamu ya" Julian memberikan dorongan semangat.

"Iya, Papa sama Daddy tenang aja. Tapi sebenarnya gini loh, Pa, Dad! Kita kan... much higher than that bitch. Sorry my bad language. Kita punya kuasa penuh. Kalo menurut Idan, gampang banget lah untuk ngerebut Adrial balik ke keluarga kita. Mudah banget, malah. Ada banyak caranya. Tapi kenapa..."

"Karena Afkar itu licik, Sayang. Dia sempet ngancem Papa kemarin, dia gak akan ngebiarin Adrial kembali ke keluarga kandungnya, dia mau cuci otaknya lah, bikin dia jadi benci sama Papa dan Daddy lah" ungkap Arsen.

"Memang mudah sayang, mudaaaah, banget. Tapi... kuncinya itu juga ada di kepercayaannya Adrial sendiri. Ibaratnya gini deh, kita pelihara kucing yang pernah dipelihara orang lain, nah, butuh waktu kan, untuk bikin dia jinak. Apalagi kalau majikannya yang lama, gak mau ngelepasin dia. Gimana dong?" timpal Julian.

Aidan manggut-manggut paham. "Iya juga sih"

"Jadi, Papa dan Daddy mau, Adrial bisa mengenal sendiri, siapa keluarganya yang sebenarnya dengan baik. Sesuai dengan naluri alami dia, Sayang. Dengan begitu, dia gak akan kaget, dan akan langsung percaya sama kita, kan?" ujar Arsen.

Aidan manggut-manggut.

"Jadi Papa minta tolong banget ya sama Idan. Baik-baikin Mario, kalau dia udah sekolah disana. Jaga dia. Buat dia perlahan yakin tentang jati diri dia sebenarnya. Keluarga kandungnya" ujar Arsen.

"Iya, Pah. Papa tenang aja. Aidan pasti akan bawa Adrial balik ke keluarga kita! Cepat atau lambat" ujar Aidan.

"Makasih sayang"

"Sama-sama, Pa"

~

"Apa??? Pindah ke Bakti Perwira???" ulang Kirana, ia terkejut bukan main ketika Imam melontarkan keputusan itu di meja makan, didepan semua anggota keluarganya.

"Ya! Papa udah urus semua berkas pemindahannya. Besok, Mario akan pindah ke sekolah itu" tukas Imam.

"P-Papa serius?" tanya Mario, dia tak terlalu kaget mendengarnya, dia hanya menurut dan menghormati saja kemauan orang tuanya. Toh, dia tau SMA Bakti Perwira juga sekolah yang bagus dan favorit.

STUCK ON YOU 3 (END 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang