Mission 1 - Sang Mentari

102 10 3
                                    

ARFEELA SHEIRA ZEEYA, nama yang konon melambangkan pesona dan karisma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ARFEELA SHEIRA ZEEYA, nama yang konon melambangkan pesona dan karisma. Tak dapat dipungkiri, hal itu memang benar adanya.

Pesona Sheira tak main-main. Rambut panjang dengan kulit putih bersih yang ia punya, serta bibir ranum pink alami yang membuat gadis itu tampak sangat memesona.

SHEIRA, begitulah orang memanggilnya. Gadis cantik namun terkenal bar-bar di sekolahnya.

Sheira adalah anak kedua dari pasangan Naresh Yori Alvarendra dan Floresta Saquella. Entah sifat bar-barnya turun dari siapa. Yang jelas, gadis cantik itu tumbuh menjadi gadis pemberontak.

Rambutnya suka dicepol asal. Dasi sekolah yang dijadikan bandana selalu menjadi ciri khasnya. Namun, tingkah nyeleneh seperti apapun yang Sheira buat, tak mengurangi sedikitpun kadar kecantikannya.

"Untung cantik."

Kata itu yang banyak dilontarkan orang. Kata yang seolah menjadi penyelamat Sheira agar bebas dari masalah. Sebuah kata pemakluman karena wajahnya yang dinilai good looking meskipun attitude yang dimiliki tak secantik parasnya.

Sheira juga gadis yang berani dan percaya diri.  Ia kerap menindas namun tak pernah menindas temannya yang lemah. Sheira hanya senang menindas orang yang bermain-main dengannya.

Sheira bukanlah anak tunggal. Gadis itu memiliki kakak laki-laki bernama Leonardo Azkana Putra.

Mereka berdua jarang akur. Setiap bertemu pasti selalu adu mulut.  Azkan adalah pribadi yang seperti bunglon. Azkan itu kadang hangat namun kadang juga dingin. Sikap Azkan yang moody an membuat Sheira kerap sekali menjahilinya.

Sheira memasang wajah datar. Gadis dengan rambut biru menyala yang baru saja di cat 3 hari yang lalu itu berjalan santai di koridor sekolah.

Sheira yang sedang berjalan menuju kantin tak sengaja berpapasan dengan Azkan. Azkan belok ke salah satu stan kantin  dan memesan makanan disana.

Ide jail muncul di otak Sheira. Sheira menghampiri Azkan dengan semangat.

"Bang, lo lagi jajan?" Tanya Sheira sambil mengangkat salah satu kakinya ke atas kursi kantin dengan tak sopan.

Azkan yang sedang meminum es teh manisnya tersedak. Sepasang bola matanya melotot tajam.

"Lo nggak liat?" Desisnya tak suka. Sheira tertawa keras membuat seluruh perhatian kantin terarah kepadanya.

Wajah Azkan berubah. Berbanding terbalik dengan Sheira yang suka mencari perhatian, Azkan malah risih jika menjadi pusat perhatian di sekolah.

"Lo risih nggak?" Tanya Sheira sambil menjulurkan lidah. Sheira menoel pipi abangnya membuat Azkan mendengus kesal.

"Lo jangan gini. Gue udah punya pacar." Balas Azkan sambil menyingkirkan tangan Sheira dari pipinya.

"Gue itu adek lo, abang sayang." ucap Sheira genit.

The MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang