Mission 11 - Camping

44 8 9
                                    

Hari yang ditunggu bagi siswa dan siswi SMA Lentera akhirnya tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari yang ditunggu bagi siswa dan siswi SMA Lentera akhirnya tiba. Sheira dan Azkan masih duduk di dalam mobil Argas. Keduanya melihat suasana sekolah yang sangat ramai.

"Lo serius nggak ikut camping, Ar?" Tanya Azkan memastikan.

Argas yang menyupir hanya menggelengkan kepala. Tatapan teduh cowok itu beralih pada Sheira.

"Nggak ada yang ketinggalan?" Tanya Argas pada Sheira.

"Lo yang ketinggalan." jawab Sheira yakin.

Argas tersenyum geli. Cowok itu mengambil lima lembar uang berwarna merah di saku jaketnya dan memberikan pada Sheira.

"Uang buat jaga-jaga selama disana. Lo bisa gunain kalau butuh. Inget, jangan boros. Lo nginep di hutan bukan di hotel." Peringat Argas panjang lebar.

Azkan yang ikut mendengar tertawa ringan, "Duh, jadi nyamuk." gumamnya.

Argas menengok ke belakang. Cowok itu menarik sudut bibirnya, "Az, jagain Sheira. Kalau susah dibilangin, jewer aja." ucap Argas pada Azkan.

Azkan terkekeh geli sambil memasang tangannya ala hormat, "Siap, dengan sukarela."

"Eh, enak aja!" Protes Sheira tak terima.

Tawa antara Azkan dan Argas pecah. Tentunya tawa Azkan lebih mendominasi dari tawa Argas yang hanya tertawa ringan.

"Yaudah kalian buruan keluar. Gue nggak mau ada yang curiga." perintah Argas yang diangguki oleh Azkan.

Azkan keluar dari mobil Argas terlebih dahulu namun Sheira masih duduk ditempatnya.

"Lo nggak keluar?" Tanya Argas heran.

Sheira tersenyum lebar. Gadis itu mencondongkan pipinya dan mencium pipi kiri Argas dengan lembut.

"Thanks, Ar. Gue keluar dulu." pamit Sheira dengan senyum manis. Argas yang mendapat kejutan tiba-tiba hanya bisa mematung.

Sheira yang hendak keluar harus urung karena Argas menahan tangannya. Argas mengambil slayer hitam dari sakunya.

"Eh, lo mau ngapain?" Tanya Sheira memundurkan kepala.

"Ciri khas lo nggak boleh hilang." tutur Argas sambil mengikatkan slayer hitam itu di kepala Sheira.

Senyum Sheira terkembang. Gadis itu mengelus rambut Argas gemas lalu keluar dari dalam mobil.

•••

Sheira menggendong tas yang cukup besar. Ia berdiri di sebelah Netta. Siswa dan siswi yang akan berangkat sengaja dikumpulkan di depan bus untuk pendataan dan penentuan tempat duduk sesuai nomer urut presensi.

"Abidzar Setiawan, Acelina Putri." Arjuna mulai mengabsen teman-temannya dari urutan pertama.

Abidzar dan Acelina langsung duduk berdampingan di kursi yang sudah ditentukan.

The MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang