Argas tersenyum tipis. Cowok itu memamerkan senyum langkanya. Di tangan, ia membawa dua kresek bakso sesuai pesanan Sheira. Ia tak sabar melihat raut kesenangan gadis itu.
Argas mendorong pintu apartment-nya. Ketika pintu terbuka, ia melihat seseorang yang tak pernah ia sangka.
Abraham Reynand Anggara.
Adik tiri Argas dari istri kedua papanya.Reynand tampak bercanda tawa akrab dengan Sheira. Argas tak tahu sejak kapan mereka bisa sedekat itu. Yang jelas, Argas dan Sheira bahkan tak pernah tertawa bersama.
Argas mempercepat langkah. Argas berdiri didepan Reynand dan Sheira membuat keduanya langsung bungkam.
"Pergi." Usir Argas tentunya pada Reynand.
Reynand berdiri. Raut ramah yang ditunjukkan pada Sheira sebelumnya berubah tajam. Cowok itu menatap Argas dengan seringaian miringnya.
"Lo nggak kangen sama gue? Gue baru pulang dari Aussie." Tutur Reynand berusaha akrab.
Argas berdecih, "Pergi." usir Argas sekali lagi.
Reynand menggeleng, "Gue tetep adik lo, Argas. Yaa, meskipun umur kita cuma beda 3 bulan." ucap Reynand geli.
Wajah Argas semakin memerah. Cowok itu tak suka bermain-main apalagi dengan cowok di depannya. Argas menaruh kresek bakso yang ada di tangannya ke atas meja.
Bugh!
"PERGI, SAT!" Usir Argas meninggikan suara.
Reynand mengaduh karena kepalanya terkantuk ujung meja.
Argas bersiap melesatkan pukulannya lagi tetapi Sheira langsung menghalangi. Kepalan tangan Argas itu tergantung tepat di depan wajah Sheira.
"Kalau lo mau pukul dia, lebih baik lo pukul gue aja sekarang!" Pekik Sheira lantang. Gadis itu tak takut sedikitpun pada Argas.
Argas menurunkan tangannya. Cowok itu memalingkan wajah.
"Rey, lo gapapa?" Tanya Sheira sembari berjongkok. Gadis itu membantu Reynand untuk berdiri.
"It's okay, gue udah biasa kok ngehadapin kakak gue." Jawab Reynand lembut.
Argas mempertajam tatapannya. Cowok itu bersiap maju namun Sheira malah menghalanginya.
"Dia adik lo. Meskipun kalian beda ibu, kalian tetep aja punya ikatan darah!" Tutur Sheira sambil mencengkram kuat bahu cowok bernetra hijau itu.
Argas menampilkan wajah datar, "Lo nggak tahu apapun tentang gue dan dia." jawab Argas.
Sheira berdecak, "Gimana gue bisa tahu kalau lo nggak ngasih tahu?!" Tanya balik Sheira ngegas.
Saat itulah, Reynand berdiri. Reynand melerai perdebatan Argas dan Sheira.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mission
Fiksi Remaja[Follow Sebelum Baca] [Sequel BULLY: Undesirable] [Dilarang Plagiat! ⛔] Ketika kamu harus menikah dengan sahabat pacar kamu sendiri. Dimana kamu merasa bimbang antara memperjuangkan cinta atau mempertahankan yang sudah ada. Arfeela Sheira Zeeya, ga...