[Follow Sebelum Baca]
[Sequel BULLY: Undesirable]
[Dilarang Plagiat! ⛔]
Ketika kamu harus menikah dengan sahabat pacar kamu sendiri.
Dimana kamu merasa bimbang antara memperjuangkan cinta atau mempertahankan yang sudah ada.
Arfeela Sheira Zeeya, ga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sheira mondar-mandir di depan ruangan ICU. Arjuna sedang ditangani di dalam sana. Sementara luka di kening Sheira sendiri sudah dibalut kassa.
Plak! Suara tamparan menggema di koridor rumah sakit yang hening. Sheira memegangi pipinya yang memanas. Pipi kirinya memerah karena ditampar terlalu keras.
"Gadis sialan, pasti kamu yang buat Arjuna celaka, kan?" Serang Feli dengan wajah galak. Wanita paruh baya itu terlihat sangat marah.
"Tante, aku minta maaf. Ini salahku. Aku-"
"Ini memang salah kamu! Pasti kamu yang suruh Arjuna kabur dari hukuman dan pacaran sama kamu, kan?!"
"Hah? Kabur?"
Feli tertawa sumbang, "Jangan belagak tidak tahu kamu. Saya tahu jika kamu yang telah mencuci otak putra saya!"
"Nyuci baju aja males apalagi nyuci otak." Gumam Sheira lirih.
"Apa kamu bilang?"
"Eh, Enggak. Tante tolong tenang dulu. Aku juga nggak mau Arjuna kayak gini."
Feli memalingkan wajah. Wanita paruh baya itu berjalan sedikit menjauh dari Sheira.
Feli mengeluarkan sebuah kertas. Ia menuliskan sesuatu disana.
"Ini uang untuk kamu. Jauhi anak saya." Tegas Feli angkuh sambil menyodorkan sebuah cek bertuliskan angka lima puluh juta di kertasnya.
Sheira membeku. Sheira menggeleng sembari mengembalikan cek itu ke mama Arjuna.
"Sombong sekali kamu. Apa uang ini kurang? Oh, atau jangan-jangan kamu tidak tahu cara mencairkannya? Cih, dari awal saya sudah menduga jika kamu hanya mengincar harta putra saya."
Tangan Sheira mengepal. Ini sudah keterlaluan. Mama Arjuna terus merendahkannya.
"Berhenti berbicara omong kosong, tan. Bahkan keluarga saya bisa beli perusahaan tante kalau mau!" Ucap Sheira sudah terlanjur emosi.
Feli tertawa, "Halu jangan ketinggian."
"Saya sebenernya nggak suka kasih tahu darimana saya berasal tapi sepertinya untuk tante sebuah pengecualian. Saya udah cukup sabar dan menghargai tante sebagai mamanya pacar saya. Tapi kalau cara tante seperti ini, saya udah nggak bisa sabar."
"Perkenalkan saya Arfeela Sheira Zeeya. Saya adalah cucu perempuan dari Mar--"
"Keluarga dari Arjuna?" Panggilan dari dokter memotong ucapan Sheira.
Feli menoleh. Wanita itu menatap Sheira sinis sebelum berjalan angkuh mendekati dokter.
"Bagaimana keadaan putra saya?" Tanya Feli.
"Alhamdulillah, tidak ada luka yang serius. Besok pasien sudah boleh pulang." Ucap dokter membuat Sheira menghela nafas lega.