Mission 31 - Realita

30 6 8
                                    

Sheira berjalan berdua di Mall bersama Netta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sheira berjalan berdua di Mall bersama Netta. Setelah kejadian Sheira tak datang ke cafe itu, Argas terus mendiamkannya seakan-akan Sheira adalah makhluk tak kasat mata. Berkali-kali Sheira berusaha menjelaskan tetapi lelaki itu tak mau mendengar.

Ada namun tidak dianggap, huft.. sakit.

Daripada ngedumel sendirian di dalam kamar, ia memilih mengajak Netta keluar. Toh, Argas juga tidak ada dirumah sejak tadi pagi.

"Lo tahu film KKR yang viral itu nggak? Nonton yuk." Ajak Netta bersemangat.

"Yang tentang penyakit mental itu ya?" Tanya Sheira mengernyitkan alisnya.

"Gue baca spoileran katanya iya sih. Ayolah, gapapa.. siapa tau nambah ilmu biar bisa ngadepin orang yang punya penyakit mental." Jawab Netta dengan semangat membara.

Sheira tertawa melihat reaksi lucu sahabatnya, "Hahaha.. bisa ae lo, kuny*k. Yaudah kuylah."

"Lebih seru kalau lo bayarin gue nggak sih?" Kode Netta sembari mengedipkan matanya berulang.

"Apaan tuh? Kelilipan lo?" Tanya Sheira galak.

Netta menyengir, "Sahabat gue yang paling baik, paling cantik, paling rich, paling roy-"

"Anjir, serasa sugar mommy gue diporotin mulu. Yaudah, iya." Potong Sheira yang langsung membuat Netta bersorak girang.

"Nah, gitu dong." Jawab Netta lalu mengajak Sheira ke bioskop dengan semangat.

Sesampai di bioskop, Sheira menunggu di ruang tunggu sementara Netta yang membeli tiket.

Sheira mengayunkan kakinya bosan sementara pandangannya beralih melihat orang yang berlalu lalang.

Pandangan Sheira tak sengaja melihat dua orang yang tampak familiar. 1 cowok dan 1 cewek. Si cowok merangkul cewek sebelahnya mesra. Dua orang itu membelakangi posisi Sheira.

Awalnya, Sheira memilih acuh tetapi entah kenapa semakin acuh, Sheira sendiri semakin penasaran.

Tanpa sadar Sheira melangkah mendekat. Nafasnya tercekat. Tubuhnya seakan membeku begitu saja begitu wajah kedua orang itu menoleh bersamaan ke arahnya.

"ARGAS? ZARA?"

Argas dan Zara menoleh secara bersamaan. Keduanya terkejut dan Argas segera melepaskan rangkulan tangannya dari bahu Zara.

"Mau nonton film penyakit mental, eh malah gue yang kena mental." Sambut Sheira dengan wajah yang seolah tak percaya.

"Jadi ini sebabnya lo mau cerain gue, iya?" Tanya Sheira lalu tertawa sinis.

Zara diam. Begitu juga dengan Argas yang tak bersuara.

"Kenapa diem? Oh, jangan-jangan selama ini kalian pacaran dibelakang gue. Pinter ya aktingnya." Lanjut Sheira sembari bertepuk tangan.

The MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang