Sheira merapikan rok seragamnya yang berantakan. Setelah menyelesaikan keperluannya di toilet, ia berkaca di cermin kamar mandi dengan wajah pias.
Netta berdiri disebelah Sheira dengan khawatir, "Lo kenapa sih? Salah makan atau gimana?" Tanya Netta sambil membantu mengucir rambut panjang Sheira.
"Duh, nggak tau gue. Gue cuma minum es jeruk yang lo kasih." Jawab Sheira sambil meringis kecil.
Netta terdiam. Ekspresinya berubah, "Ah, jangan-jangan karena lo nggak biasa minum yang asem gitu ya?" tebak Netta.
Sheira menggeleng sambil memegangi perutnya, "Nggak mungkin, Net. Misalpun iya kayaknya reaksinya nggak kayak gini. Perut gue rasanya kayak lagi dikuras habis." Curhat Sheira sambil meringis.
"Terus apa dong.. OH ASTAGA!" Netta mendadak teringat sesuatu.
Sheira mengangkat wajahnya, "Apaan?" Tanya Sheira penasaran.
"Gue baru inget, Shei. Tadi waktu beli minuman, Zara nabrak gue. Minuman buat lo tumpah dan digantiin yang baru sama Zara. Gue bukan suudzon sih tapi takutnya-" Cerita Netta terpotong begitu saja. Sheira menyelanya.
"Sialan. Berani banget dia sama gue." Maki Sheira tak habis pikir.
Netta menarik senyum tipis, "Udah, Shei. Lo tenang aja, kita bisa bales dia nanti." Ucap Netta sambil merangkul bahu sahabatnya.
•••
Jarum jam saling beradu di ruangan yang sunyi. Arjuna duduk diam di dalam markas. Cowok itu sudah mengganti baju seragamnya dengan kaos biasa.
Arjuna terlalu kalut untuk sekolah. Biarlah untuk saat ini ia menikmati hari dengan membolos pelajaran.
"ARGHHH!!!"
"KENAPA HARUS BREAK SIH?"
"LO EGOIS, SHEI!"
"EGOISSSSSS!!!"
Arjuna meninju kaca disampingnya dengan emosi.
Pyar!
Kaca itu pecah berserakan di atas lantai bersamaan dengan jari-jari tangan Arjuna yang mengeluarkan cairan berwarna merah kental.Arjuna menatap tangannya tanpa ekspresi. Cowok itu kembali duduk dan mengeluarkan selembar foto yang didapatnya dari seseorang. Arjuna sendiri tak tahu ini dari siapa. Foto ini sudah ada di loker Arjuna sejak pagi.
"Aku emang nggak tahu apa yang terjadi, Shei. Tapi bakal aku pastiin kamu selalu jadi milik aku." Gumam Arjuna sambil meremas foto yang ada ditangannya.
Arjuna kecewa. Arjuna sangat kecewa mendengar penuturan dari Sheira yang menurutnya gegabah. Sheira dengan mudah mengucapkan break dari mulutnya. Padahal, Arjuna sangat mencintai Sheira lebih dari apapun yang cowok itu punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mission
Ficção Adolescente[Follow Sebelum Baca] [Sequel BULLY: Undesirable] [Dilarang Plagiat! ⛔] Ketika kamu harus menikah dengan sahabat pacar kamu sendiri. Dimana kamu merasa bimbang antara memperjuangkan cinta atau mempertahankan yang sudah ada. Arfeela Sheira Zeeya, ga...