Sepulang sekolah, Sheira dan Netta janjian di sebuah taman. Netta sudah tampak menunggu sembari memainkan ponselnya.
"Sibuk amat, neng." Sapa Sheira yang baru saja datang. Sheira langsung duduk disebelah sahabatnya.
Netta mendongak dan menampilkan senyum lebar.
"Hai, Shei. Gimana kabar lo?" Tanya Netta berbasa-basi.
"Ya gini-gini aja. Denger-denger lo udah jadian sama Arjuna?" Tanya Sheira sekaligus mengalihkan topik.
Mendengar ucapan Sheira, Netta tertawa kecil.
"Ketinggalan info lo. Kita udah jadian lama." Balasnya sembari menoyor kepala Sheira pelan seolah Sheira sangat ketinggalan info darinya.
Sheira yang merasa ditoyor langsung membalasnya.
"Gimana ceritanya?" Tanyanya masih dengan sisa tawa. Tetapi, Sheira antusias mendengarkan.
"Lo tahu nggak sih? Arjuna itu romantis banget. Gue diajak ke cafe mahal. Bahkan, Arjuna booking satu cafe buat gue doang. Gila nggak sih?" Balas Netta dengan senyum penuh kemenangan. Padahal, isi ucapannya hanyalah dusta semata.
Netta hanya ingin Sheira iri padanya.
Sheira bertepuk tangan, "Wuih, gila. Lo sombong amat nggak ngasih tahu gue."
"Hm, makanya lo jangan deket-deket pacar gue lagi." Tutur Netta entah serius atau bercanda.
"Sombong amat." Balas Sheira pura-pura ketus. Hal itu karena Sheira menganggap jika Netta hanya bercanda padanya.
"Shei, gue kasian deh sama lo. Bisa-bisanya lo jadi janda semuda ini." Tutur Netta dengan senyum yang entah kenapa terasa beda.
"Gue nggak janda, anjir. Argas juga masih ada." Balas Sheira serius. Ia sedikit tersinggung dengan kata-kata yang diutarakan sahabatnya.
Netta mengangguk, "Tapi faktanya lo ditinggalin. Tahu nggak sih.. kalau ngeliat lo, gue kayak ngeliat sampah. Argas masa tega ninggalin lo gitu aja setelah dia pake?" Tanyanya tanpa bersalah.
Sheira diam sesaat, "... Kok lo ngomong gitu, Net? Gue bahkan nggak pernah ngapa-ngapain sama dia!" Ucap Sheira membantah tuduhan asal sahabatnya.
"Iya, iya. Gue tahu lo jujur kok. Lo nggak munafik. Kalau iya lo ngapa-ngapain, lo sendiri juga yang bakal dapet cap murahan, kan?"
"Lo ngelantur atau apaan sih? Misalpun, gue ngapa-ngapain sah-sah aja dong. Kita udah sah." Sheira menaikkan oktaf suaranya.
Netta tertawa. Ia mencubit gemas pipi Sheira, "Lo emang lagi nggak bisa diajak becanda ya. Heran gue." Katanya.
Sheira tertawa garing, "Jadi lo becanda?"
"Ya iyalah." Jawab Netta salah tingkah. Ia tak sadar keceplosan dan berbicara sekasar itu dihadapan Sheira.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mission
Teen Fiction[Follow Sebelum Baca] [Sequel BULLY: Undesirable] [Dilarang Plagiat! ⛔] Ketika kamu harus menikah dengan sahabat pacar kamu sendiri. Dimana kamu merasa bimbang antara memperjuangkan cinta atau mempertahankan yang sudah ada. Arfeela Sheira Zeeya, ga...