Sheira dan Argas duduk dihadapan dua security yang mengintrogasinya. Di sebelahnya, ada Netta yang juga masih belum bisa memalingkan wajahnya karena curiga.
Sheira sendiri belum membuka suara. Tak ada yang bisa mereka katakan ketika mereka sudah terlanjur tertangkap basah.
"Apa benar kalau kalian berbuat mes*m ditempat ini? Bukannya kalian masih sekolah?" Tanya pak Dodi selaku security apartment Argas. Rupanya security itu masih memberi kesempatan pada Argas dan Sheira untuk menjelaskan.
"Dia tinggal disini sama saya." Jawab Argas seolah tak terjadi apa-apa.
Sheira menunduk. Ia serasa ditangkap basah melakukan sesuatu yang dilarang. Padahal apa salahnya? Mereka sudah memiliki ikatan yang sah di mata agama.
"Shei, lo serius satu rumah sama Argas? Gue nggak paham." Tuntut Netta meminta penjelasan.
Sheira mengacak rambutnya. Gadis itu menatap satu-persatu wajah manusia yang ada di dalam ruangan.
"Gue emang tinggal disini. Berdua sama Argas." Tutur Sheira memperjelas.
Tak memberi kesempatan yang lain untuk bertanya, Sheira berdiri. Sheira masuk ke dalam kamarnya. Gadis itu kembali dengan dua buah buku di tangan.
"Udah jelas harusnya." Ucap Sheira setengah membanting dua buku itu ke atas meja.
Sepasang mata Netta membulat nyaris lepas. Tangannya yang bergetar tampak berusaha meraih buku nikah itu untuk melihat isinya.
"K-Kalian-"
"Dia suami gue, Net." Perjelas Sheira sambil melirik Argas yang masih memasang wajah datar.
Pak Dodi sendiri menyenggol rekannya. Posisi mereka serba salah. Mereka telah salah menggerebek orang.
"Aduh, saya jadi nggak enak. Kalau gitu kami permisi." Cetus Pak Dodi.
"Gapapa kali, pak. Sans." Jawab Sheira sambil menaik-turunkan alisnya.
Pak Dodi tersenyum kecil. Satpam itu menggelengkan kepala dan menarik rekannya untuk keluar.
Tersisalah Netta yang masih terpaku dengan kenyataan yang sulit untuk dipercaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mission
Teen Fiction[Follow Sebelum Baca] [Sequel BULLY: Undesirable] [Dilarang Plagiat! ⛔] Ketika kamu harus menikah dengan sahabat pacar kamu sendiri. Dimana kamu merasa bimbang antara memperjuangkan cinta atau mempertahankan yang sudah ada. Arfeela Sheira Zeeya, ga...