Hari semakin sore. Kehebohan terjadi di tengah-tengah acara perkemahan SMA Lentera. Sheira digendong Arjuna ala bridal style melewati beberapa guru dan teman.
Argas sendiri hanya mengekor dibelakang. Ia cemas, sangat. Sayangnya, Argas sendiri tak bisa berbuat banyak.
Di apartement, Sheira memang milik Argas tetapi jika diluar Sheira bukanlah milik Argas sepenuhnya. Ada hati lain yang harus gadis itu jaga.
Hati dari Arjuna, sahabat Argas sendiri.
Azkan yang melihat adiknya digendong Arjuna terlihat cemas. Azkan memang tidak tahu apa yang terjadi. Azkan terlalu asik berkumpul dengan teman-temannya.
Sepasang matanya tak sengaja menangkap Argas yang berbelok menghampirinya.
Argas menatap Azkan tajam. Cowok itu menarik tangan Azkan sedikit kasar. Azkan yang ditarik hanya mengikuti kemana adik iparnya itu melangkah.
"Sheira kenapa?" Tanya Azkan khawatir. Posisi mereka kini sudah lumayan jauh dari yang lainnya.
bugh!
Argas melayangkan pukulannya tepat ke rahang Azkan. Azkan yang tak siap langsung tersungkur jatuh ke atas tanah.
"Arggh-!"
Argas menarik sudut senyum. Cowok itu berjongkok dihadapan Azkan sambil tertawa ringan, "Lo buta? Kakak macam apa lo yang nggak bisa jagain adiknya." jawab Argas membuat Azkan memelotot tak percaya.
Azkan menyeka darah yang mengalir di sudut bibirnya. Cowok itu berdiri dan mencengkram kerah jaket yang dikenakan Argas.
"Jaga omongan lo." Peringat Azkan tajam. Azkan memang mudah terpancing emosi. Cowok itu tak terima karena Argas memukulnya tanpa alasan.
Argas menanggapinya dengan santai. Cowok itu melepaskan cengkraman tangan Azkan dari kerah jaketnya dengan perlahan.
"Pantesan aja gue feeling nggak enak. Gue nggak percaya kalau lo bakal ngawasin dia 24 jam. Jadi, gue akan terus awasi dia dengan mata kepala gue sendiri. Sheira nggak boleh terluka." tutur Argas dengan sepasang matanya yang mengkilat.
Genggaman tangan Azkan mengerat. Cowok itu mengangkat wajahnya memberi penegasan, "Dia adek gue. Lagipula dia udah besar. Dia bukan anak kecil lagi!"
"Ayah lo ngetreat dia like a queen. Dan sekarang, Sheira udah sama gue. Mana mungkin gue nggak ngelakuin hal yang serupa?"
"Nggak ada ayah yang mau putrinya sengsara. Gue nggak mau ayah kecewa sama gue karena nggak bisa jagain Sheira." lanjut Argas dengan nada suaranya yang meninggi.
"Munafik, Ar. Lo nggak cinta sama dia!"
"Lo nggak perlu tahu apapun tentang perasaan gue, Az. Lo cuma abangnya, tugas lo cuma jagain dia disaat gue nggak ada. Yeah, meskipun tadi lo gagal." jawab Argas sambil terkekeh ringan memecah kecanggungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mission
Teen Fiction[Follow Sebelum Baca] [Sequel BULLY: Undesirable] [Dilarang Plagiat! ⛔] Ketika kamu harus menikah dengan sahabat pacar kamu sendiri. Dimana kamu merasa bimbang antara memperjuangkan cinta atau mempertahankan yang sudah ada. Arfeela Sheira Zeeya, ga...