Mission 27 - Waktu

26 7 20
                                    

Kediaman Sheira berlangsung hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kediaman Sheira berlangsung hening. Sosok pria tua duduk dengan wajah shock yang jelas tak dibuat-buat. Lelaki itu menatap putra dan menantunya dengan tatapan tak percaya.

Di tangan kanannya memegang amplop berisi surat resmi dari sekolah Sheira. Surat yang bertuliskan dan ditandangani langsung oleh kepala sekolah. Surat ini menyatakan jika Sheira terpaksa harus dikeluarkan dari sekolah.

"Apa.. Ara udah menikah?" Tanyanya gemetar setelah mendengar penjelasan mengejutkan mengenai cucunya.

Flea mengelus tangan mertuanya, "Dad, maaf.. kita terpaksa ngerahasiain ini."

Pria tua itu menggeleng sambil menepis tangan menantunya. Opa dari Sheira itu menatap putranya dengan kecewa.

"Kenapa kalian hancurin masa depan putri kalian sendiri? Apa yang kurang dari kalian? Apa kalian pikir daddy setidakmampu itu sampai kalian harus nekat menjodohkan Ara?!" Tanya Marzel marah.

"Ares.. jika kamu sungkan pada daddy, kamu masih bisa minta pertolongan kakak-kakak kamu. Daddy nggak habis pikir." Lanjutnya.

Ares menggeleng. Rautnya tak kalah menyesal, "Ceritanya panjang, dad. Ini terlalu tiba-tiba."

Brak!
Marzel menggebrak meja didepannya.

"Daddy udah cukup nyerah, Ares. Kamu bukan lagi anak remaja yang bisa bertindak sesuka kamu. Kamu sudah jadi seorang ayah dari dua anak yang bahkan sudah hampir menginjak usia dewasa. Daddy memang mengijinkan kamu untuk membangun usaha kamu sendiri dari nol tetapi itu bukan berarti kalian tidak bisa meminta bantuan sama sekali." Tutur Marzel dengan nada suara yang semakin meninggi.

Ares sendiri tahu, pasti daddynya itu sangat kecewa.

"Dad, aku paham. Aku minta maaf sama daddy. Awal mula masalahnya karena rekan kerja aku membawa kabur uang klien. Karena aku partnernya, aku yang terpaksa harus bertanggungjawab. Dan itu bukan jumlah yang sedikit, dad."

"Kalau kamu nggak gengsi untuk minta kepada daddy kamu sendiri, ini nggak akan serumit ini, Ares. Daddy bahkan sanggup jual mansion cuma buat nutup kerugian itu. Daddy kecewa sama kamu."

"Dad, Ares hampir dipenjara saat itu. Kita juga udah berkeluarga, kita sebisa mungkin nggak ingin merepotkan daddy." Jelas Flea tenang.

"Tapi mengorbankan masa depan putri kalian sendiri? Egois." Decak Marzel membuat Ares maupun Flea tak sanggup berkata-kata.

"Leo Anggara tidak mau uang. Dia cuma ingin Ara menikah dengan Argas." Cicit Ares mengingat Leo Anggara begitu ingin menikahkan Sheira dan Argas.

Beberapa detik suasana hening hingga akhirnya Marzel kembali angkat suara.

"Suruh Ara dan anak itu kesini. Daddy bakal pindahin Ara ke ZIHS." Tutur Marzel seakan tak ingin dibantah.

•••

The MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang