Mission 25 - Tersebar

34 7 6
                                    

Bisik-bisik menggema di seluruh antero sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bisik-bisik menggema di seluruh antero sekolah. Sheira dan Argas yang sedari tadi menjadi pusat perhatian hanya menatap teman-temannya penuh tanya.

"Liat dia, nggak tau diuntung banget. Dapet Arjuna, eh.. sahabatnya diembat juga."

"Mereka tinggal bareng? Ajegile."

"Wow, dikamar berdua ngapain tuh.."

"Anjay.. tampang cantik, eh ngel*nte juga."

"Jangan-jangan udah tekd*ng tuh."

Sheira menutup telinganya. Hujatan-hujatan itu entah kenapa seperti tertuju pada dirinya.

Argas masih tampak tenang meskipun cowok itu juga merasa ada yang tidak beres dengan teman-temannya.

Dari arah lain, Arjuna melangkah cepat menghampiri Argas dan Sheira. Wajahnya berkilat menahan amarah. Sepasang matanya memerah dengan tangan yang meremas sebuah kertas.

"Ini maksudnya apa?!" Tanya Arjuna sambil melempar kertas itu tepat di dada Argas.

Argas memungutinya. Gurat terkejut tercetak sangat jelas di wajah Argas. Itu foto-fotonya dengan Sheira. Foto-foto mulai Sheira dan Argas di apartment berdua, di cafe, di sekolah, hingga terakhir disaat Zara memergoki mereka berdua.

"APA MAKSUD LO?!" Tanya Arjuna naik pitam. Arjuna menarik kerah seragam Argas kasar.

Sheira melotot. Gadis itu menengahi dan berdiri ditengah-tengah Argas dan Arjuna.

"JUN, LEPASIN ARGAS!" Perintah Sheira berteriak.

Arjuna melepaskan genggamannya. Cowok itu tertawa sumbang.

"Aku nggak nyangka kalau kamu setega ini, Shei. Dan itu apa..? Kamu selingkuh sama Argas.. sahabat aku?" Tatapan Arjuna tampak kecewa. Cowok itu menggelengkan kepalanya.

"Jun, ini nggak seperti yang kamu pikir.."

Arjuna tertawa pedih, "Kalian tinggal bareng dan kamu bilang nggak seperti yang aku pikir?"

Sheira terdiam. Ia tak sanggup berkata-kata. Matanya mulai memerah.

"Jun.. dengerin penjelasan aku." Pinta Sheira memohon.

Arjuna menggelengkan kepalanya, "Aku nggak tahu bisa percaya lagi sama kamu atau nggak, Shei."

"Lo bisa percaya gue." Sahut Argas menahan pergelangan tangan Arjuna.

"Pengkhianat. Kalau lo nggak sakit, udah gue hajar lo." Umpat Arjuna sambil menepis tangan Argas. Arjuna berlalu meninggalkan Argas dan Sheira.

"Huuuu.." Siswa-siswi SMA Lentera yang ada disana kompak menyoraki Sheira dan Argas. Mereka bahkan tak segan-segan melempar remasan kertas.

Sheira terisak. Argas segera melepas jaketnya dan membentangkan jaket itu melindungi kepala Sheira dan lemparan kertas.

"Kita bicarain ini di roftop." Bisik Argas mengeratkan pelukannya ke Sheira. Argas menuntun Sheira untuk segera pergi dari sana.

The MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang