Mission 32 - Melepas

30 6 14
                                    

"Batagor buat lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Batagor buat lo."

Sheira mendongak. Argas berdiri didepan meja Sheira sembari menyodorkan sebungkus batagor yang tampak menggugah selera.

"Nggak minat." Tolaknya tegas.

"Es teh?" Tanya Argas lagi seolah tak menyerah.

Sheira masih memalingkan wajahnya, "Nggak!"

Argas berdecak. Cowok itu malah duduk di kursi kosong samping meja Sheira.

"Lo kenapa?" Tanya Argas yang refleks membuat Sheira menoleh tak percaya.

"Lo masih tanya gue kenapa? Lo sakit tau nggak!" Pekik Sheira tak habis pikir.

Apa Argas mendadak amnesia dan tak tahu apa kesalahannya kemarin? Huft, jika diingat kesalahannya sudah sangat fatal.

"Hah?"

"Lo pura-pura apa gimana sih? Lo--ah, udahlah.. sick!" Sheira berdiri dengan kesal.

Argas ikut berdiri dan menahan tangan Sheira. Ia mendekatkan bibirnya ke telinga Sheira.

"Jangan ge'er jadi cewek. Gue cuma ngejalanin tugas gue sebagai suami." Bisik Argas dengan seringaian kecil.

Dada Sheira naik-turun. Ia sebisa mungkin menahan emosinya mendengar Argas berbicara seperti itu.

Sheira hendak berlari keluar kelas. Karena terlalu terburu-buru, sikunya malah menyenggol kepala Vera yang sedang bermain ponsel.

"AW, SAKIT TAU NGGAK!" Pekik Vera sambil menggebrak mejanya.

Sheira mendengus malas, "Sorry.."

"CUCU PEMILIK SEKOLAH BISA BILANG SORRY JUGA." Tutur Vera memulai. Gadis itu tersenyum penuh kemenangan.

Sheira memutar bola matanya kesal. Gadis itu menendang meja Vera keras dan berjalan keluar kelas.

Brak!

Vera berjengit. Vera yang melihatnya tersenyum masam. Gadis itu melirik ke arah Argas dan tersenyum ramah ketika tatapan mereka saling bertemu.

•••

Sheira berlari menaiki anak tangga. Ia berjalan menuju atas gedung sekolah. Sheira merentangkan kedua tangan. Ia menikmati semilir angin yang menghembus mengenai wajahnya.

"Nggak punya hati!"

"Jahat!"

"Bego!"

"Gue benci lo, Argas!!!"

"AAAAA!!!!"

Sheira terus mengumpat melampiaskan segala emosinya. Dadanya naik-turun seraya memejamkan mata.

Ting!

Arjuna
Shei, Zara udh masuk sklh lg.

Sheira diam sejenak. Penglihatannya memburam karena air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

The MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang