Mission 47 - Argaswara Anggara

29 6 2
                                    

Acara baru berakhir tepat jam 8 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acara baru berakhir tepat jam 8 malam. Durasi waktu yang sangat lama untuk mengadakan pesta karena tamu-tamu yang memang sangat banyak.

Tersisa Sheira dan sahabat-sahabatnya saja. Mereka asik bercanda tawa dan menyantap hidangan yang tersisa.

Sementara Argas pamit ke kamar mandi. Ingin buang air kecil, katanya.

"Rendangnya enak banget, Shei!" Ucap Kevin dengan mulut penuh.

"Itu sih lo yang maruk!" Balas Damar sembari melempar Kevin menggunakan kulit kacang.

Arjuna memakan dessert-nya dalam diam. Begitu juga dengan Reynand, Zara, Becca, dan Azkan.

Mereka benar-benar menikmati hidangan yang ada.

"Argas kok lama ya?" Gumam Sheira pelan. Tetapi gumaman Sheira itu membuat Arjuna mendongak.

"Iya juga, gue susulin aja deh." Kata Arjuna cemas.

"Serius gapapa?"

"Gapapa lah, dia sahabat gue juga. Bentar ya, Shei." Pamit Arjuna lalu berdiri.

Argas menyandarkan tubuhnya di dinding kamar mandi. Tubuhnya serasa lemas. Pandangannya juga sedikit pusing dan berkunang-kunang. Efek lelah sepertinya.

"Huek.. huek.."

Argas memuntahkan seluruh isi perutnya. Tubuhnya mendadak menggigil. Entah apa yang terjadi pada dirinya, Argas sendiri tak tahu.

"Loh.. ngapain lo di kamar mandi lama banget?"

Arjuna yang baru saja masuk terkejut. Ia tergopoh-gopoh menghampiri Argas yang tampak lemas.

Rautnya cemas. Terlebih melihat wajah Argas yang semakin pucat bak mayat.

"Ar? Jangan bikin panik." Arjuna menopang tubuh Argas agar tak limbung.

Argas menggeleng. Ia bersusah payah menahan sakit.

"Gue.. capek... Jun.."

Bruk.
Setelah mengatakan itu, tubuh Argas ambruk begitu saja ke arah Arjuna. Arjuna menopang tubuh sahabatnya.

"Argas, Ya Tuhan!! Tolong! Tolong!" Teriak Arjuna panik.

Sheira yang tak sengaja mendengar suara teriakan segera berdiri dari duduknya. Ia berlari ke arah toilet pria.

"ARGAS!" Teriak Sheira lalu memeluk Argas yang pingsan. Melihat sang suami terkulai lemah di pelukan Arjuna, ia menjerit sejadi-jadinya.

Sheira menggoyang-goyangkan tubuh Argas. Sepasang matanya berkaca-kaca menahan kepedihan.

"Bangun, Ar. Jangan pergi, please. Tolong!!"  Sheira tak menyerah. Ia meraung dan memeluk tubuh Argas yang lemas.

Disaat itu, Kevin, Reynand, Damar, dan Azkan masuk. Mereka berempat ditambah Arjuna menggotong tubuh Argas keluar toilet.

The MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang