Mission 13 - Keluarga

35 5 0
                                    

Cahaya matahari menyelusup masuk melalui celah-celah dedaunan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cahaya matahari menyelusup masuk melalui celah-celah dedaunan. Sepasang mata lentik yang terpejam rapat itu terbuka secara perlahan. Bola mata berwarna coklat milik gadis itu menangkap Argas yang sedang membawa buah pisang ke arahnya. Wajah cowok itu lelah. Matanya merah. Sepertinya, Argas tak tidur semalaman.

"Ini buat sarapan pagi." Ucap Argas sambil duduk dihadapan Sheira.

Sheira menguap lebar. Ia memang tidur cukup nyenyak tetapi begitu bangun tubuhnya seakan kaku dan pegal.

"Lo nggak tidur ya, Ar?" Tanya Sheira sambil mengambil satu buah pisang.

Argas menggeleng. Argas ikut memakan buah yang lainnya.

"Zara bangunin." Perintah Argas yang melihat Zara masih tertidur pulas diatas dedaunan.

Sheira menoleh. Sheira menutup mulutnya lalu tertawa pelan.

"Dia bisa-bisanya bangun siang. Ini hutan loh, Ar.. bukan hotel." komentar Sheira sambil menggelengkan kepala.

"Bangunin." Peringah Argas sekali lagi.

"Iya, bawel banget sih." Ketus Sheira lalu melangkah menghampiri Zara.

Sheira menoel-noel lengan Zara. Niatnya membangunkan tetapi Zara malah tertidur semakin nyenyak.

"Zara oh zara, kenapa engkau kebo?"

"Bagaimana zara tak kebo, tidurnya aja ngiler. tidurnya aja ngiler."

"Ra.." tegur Argas pada Sheira yang malah menyanyikan lagu legendaris salah satu kartun.

Sheira menyengir. Sheira menggoyangkan tangan Zara lebih keras hingga gadis itu terbangun.

"BANGUN WOI!"

"Hoaammm." Zara menguap lebar. Gadis itu meregangkan tubuhnya yang pegal.

"Haduh, ancur banget tubuh semok gue." ringis Zara merasakan pegal ditubuhnya. Bayangkan saja, ia biasa tidur diatas kasur empuk super tebal dan tiba-tiba saja harus tidur di hutan hanya beralaskan dedaunan. Tentu saja menjadi sebuah perbedaan yang menyakitkan.

"Biasa aja kali." jawab Sheira sambil mengambil satu buah pisang lagi.

Zara yang melihat itu melotot, "Itu kan gue yang bawa pisang!" Pekik Zara lalu merebut pisang dari tangan Sheira.

"Dih, ini punya Argas juga!"Sahut Sheira tak terima.

"Gue yang bawa." Ujar Zara tak ingin mengalah.

"Argas dapet di hutan."

"Lah.. hutan lebat gini mana ada pohon pisang, dodol. Liat aja pohonnya gede tinggi gini." Tutur Zara sambil menggeram kesal.

"Ar.." Sheira melirik Argas. Cowok itu hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Itu emang punya Zara." jawab Argas membuat Zara menjulurkan lidahnya. Zara mengambil alih pisang dari tangan Sheira dan memakannya.

The MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang