Papa Leo
Sheira, bisa km ajak Argas ke rumah papa jam 7 mlm?Pesan singkat yang dikirim oleh Leo Anggara beberapa menit yang lalu itu membuat Sheira yang sedang mengeringkan rambutnya di depan cermin terdiam.
Sheira melirik jam dinding yang terpasang di dinding kamar. Hanya tinggal dua jam lagi dan Argas belum keluar kamar sejak tadi.
Sheira mendesah. Ia keluar dari kamar. Sheira melangkah menuju kamar Argas yang tak jauh dari kamarnya. Gadis itu mengetuk pintu kamar.
tok.. tok.. tok..
Sheira tak tahu apa yang sedang Argas lakukan di dalam. Tak ada sahutan. Tak ada kegaduhan. Semuanya sepi dan hening.
"Argas?" Sheira berusaha memanggil cowok itu. Namun sayangnya, Argas masih tak menyahut.
tok.. tok.. tok..
"Argas?" Gadis itu memilih memutar kenop pintu. Ia membuka pintu kamar Argas dengan hati-hati. Ini perdana Sheira masuk ke dalam kamar ini.
Poster-poster bergambar motor langsung menyapa indera penglihatan Sheira. Ruangan yang terkesan monokrom dengan warna hitam dan putih itu membuat Sheira terkesan.
Keren, pikirnya.
Tatapan mata Sheira tak sengaja jatuh pada Argas yang tertidur pulas tanpa kaos di atas kasurnya. Raut wajah cowok itu lelah.
Sheira dengan hati-hati duduk di atas kasur. Gadis itu memerhatikan wajah Argas lekat.
"Ternyata lo jauh lebih ganteng kalau tidur." gumam Sheira sembari terkekeh geli.
Iseng, gadis itu memilih melihat-lihat isi kamar Argas. Tak banyak barang disini. Tak ada juga foto cowok itu selain foto Argas dengan Arjuna dan Kevin.
Sheira meraihnya. Sheira menatap lekat foto ketiga cowok berseragam biru putih itu yang saling merangkul satu sama lain.
Tanpa sadar, senyum Sheira tertarik keatas. Apalagi melihat raut wajah Argas yang tampak kusut karena enggan difoto.
"Lo ngapain?"
Sheira menoleh. Entah sejak kapan, Argas sudah berdiri di belakang tubuhnya. Sepasang mata Argas memicing. Cowok itu mengambil foto yang ada di tangan Sheira.
"Nggak usah kepo." Tegur Argas galak.
"Dih, nggak kok. Gue kesini cuma mau suruh lo siap-siap." jawab Sheira ketus.
Argas mengangkat salah satu alisnya, "Kemana?"
"Kita ke rumah lo sekarang. Sejak awal nikah, lo belum pernah ajak gue ke rumah lo. And, bokap lo nyuruh kita kesana jam 7 malam." jelas Sheira dengan senyum lebarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mission
Teen Fiction[Follow Sebelum Baca] [Sequel BULLY: Undesirable] [Dilarang Plagiat! ⛔] Ketika kamu harus menikah dengan sahabat pacar kamu sendiri. Dimana kamu merasa bimbang antara memperjuangkan cinta atau mempertahankan yang sudah ada. Arfeela Sheira Zeeya, ga...