Cek mulmed, lagunya valid banget buat Sheira nggak si? 🙈
•••
Suasana diantara ruangan sempit ini terasa mencekam. Sheira hanya diam memerhatikan Argas yang juga tak kalah diam.
"Gue udah balikan sama Arjuna." Ucap Sheira buka suara. Suara detak jarum jam membuat Sheira merasa sedikit cemas.
Argas mengangguk, "Ternyata lo penurut juga kalau masalah ginian." Jawab Argas dengan senyuman penuh artinya.
Sheira menatap Argas kesal. Cubitan maut Sheira mendarat begitu saja di perut Argas.
"AWW.. SAKIT, RA!" Pekik Argas menghindar.
"Abis lo nyebelin. Maksud lo apa coba? Jangan bikin gue ada di posisi serba salah. Gue break sama Arjuna karena mikirin lo dan gue balikan sama Arjuna juga karena lo." Cerocos Sheira mengeluarkan unek-unek yang mengganjal di hatinya.
"Hm?" Tanya Argas tak percaya. Senyum menjengkelkan cowok itu membuat mood Sheira semakin memburuk saja.
Sheira berdecak kesal, "Lo anggap gue apaan sih? Ya meskipun cuma status, apa lo nggak cemburu liat istri lo pacaran sama cowok lain? Setiap gue pacaran sama Arjuna, gue mikirin hal itu." Omel Sheira mengeluarkan unek-unek lagi.
Argas tertawa kecil. Cowok itu tanpa sadar mengacak rambut Sheira dengan gemas.
"Ngalir aja. Tanpa saling genggam, gue akan selalu ada buat lo. Gue nggak mau lo punya beban. Lo bisa pacaran tenang tanpa mikirin gue. " Tutur Argas sungguh-sungguh.
Bukannya tenang, Sheira malah semakin gusar. Bukan merasa lega tetapi lebih ke tidak tega. Hati Sheira mulai ragu dan bimbang.
Jika disuruh memilih, Sheira tidak tahu harus memilih siapa. Sepertinya Argas sudah memiliki tempat tersendiri yang hampir sama besarnya dengan cinta Sheira pada Arjuna.
"Ar, apa lo nggak ada sedikitpun perasaan buat gue?" Tanya Sheira memastikan. Sheira meremas ujung roknya karena grogi.
Argas berdehem. Cowok itu menggaruk tengkuknya sambil mengalihkan pandangan.
"Nggak." Jawab Argas sambil mengusap hidungnya.
Sepasang mata Sheira menyipit penasaran, "Serius?" Tanya Sheira sedikit kecewa.
"Gue kalau lagi bohong pasti ngusap hidung." Tutur Argas sambil tersenyum kecil.
Pupil mata Sheira semakin melebar, "Lo-"
"Gue pamit keluar bentar ya. Lo di apart aja. See you, Ra." Pamit Argas sambil membawa jaketnya keluar apartment. Argas benar-benar tak memberi kesempatan Sheira untuk bertanya apa maksud dari perkataan cowok itu.
"Dia bohong?" Tanya Sheira pada dirinya sendiri. Diam-diam senyum kecil terlengkung di bibir tipis Sheira.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mission
Teen Fiction[Follow Sebelum Baca] [Sequel BULLY: Undesirable] [Dilarang Plagiat! ⛔] Ketika kamu harus menikah dengan sahabat pacar kamu sendiri. Dimana kamu merasa bimbang antara memperjuangkan cinta atau mempertahankan yang sudah ada. Arfeela Sheira Zeeya, ga...