Sheira baru sampai dirumah beberapa menit yang lalu. Sheira diantar pulang oleh Argas menggunakan motor sport hitam milik cowok itu.
Di ruang tengah, tampak Azkan yang sedang duduk sambil menyandarkan tubuhnya ke sofa. Azkan memejamkan sepasang matanya. Kakak Sheira itu terlihat kelelahan.
Masih dengan dress yang dipinjamnya dari Argas, Sheira memilih duduk di sebelah kakaknya. Sheira langsung memeluk Azkan erat dan menumpahkan segala kekesalannya disana.
Menyadari kehadiran Sheira, Azkan sontak membuka sepasang mata. Azkan mengucek matanya lalu menatap adiknya lama.
"Lo nangis? Ayah mana?" Tanya Azkan membuat Sheira menghela nafas gusar.
Sheira mengusap air matanya dengan cepat. Sheira melepaskan pelukannya pada Azkan secara perlahan. Sheira bingung harus menceritakan semuanya pada Azkan atau tidak. Sheira hanya tak ingin Azkan ikut terbebani karena masalahnya.
"Kalau gue lagi ada masalah, lo bisa bantu nggak?" Tanya Sheira sambil menggigit bibir bawahnya ragu.
Azkan mengernyit bingung. Cowok itu kembali menyandarkan tubuhnya di sofa dan menarik seulas senyum tipis.
"Ogahlah, ngapain gue bantuin lo." Jawabnya kelewat cepat. Azkan terkekeh diakhir kalimatnya.
"Oh.." Sheira tersenyum tipis. Gadis itu menunduk membuat Azkan menghela nafas. Azkan kembali duduk seperti semula.
"Ada apa? Cerita sama gue." Tanya Azkan yang menyadari jika adiknya sedang tak baik-baik saja. Sheira lebih diam daripada biasanya.
"Emang lo peduli sama gue?" Tanya Sheira galak.
"Lo adek gue, Ra." Balas Azkan gemas.
Sheira menganggukan kepalanya. Sheira memang butuh teman cerita, "Ayah tetep akan dipenjara, bang." Tutur Sheira sedih.
"Ayah nggak salah'kan, Ra? Ayah nggak seharusnya dipenjara." Balas Azkan tak terima.
Sheira menggelengkan kepalanya, "Leo Anggara bakal bebasin ayah tapi dengan satu syarat."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mission
Novela Juvenil[Follow Sebelum Baca] [Sequel BULLY: Undesirable] [Dilarang Plagiat! ⛔] Ketika kamu harus menikah dengan sahabat pacar kamu sendiri. Dimana kamu merasa bimbang antara memperjuangkan cinta atau mempertahankan yang sudah ada. Arfeela Sheira Zeeya, ga...