Mission 7 - Adu mulut

43 7 11
                                    

Sheira berlarian di koridor sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sheira berlarian di koridor sekolah. Ia hampir telat. Ini karena Argas yang pergi meninggalkannya begitu saja. Mana Sheira tak diberi uang saku. Huh, Sheira terpaksa berlari dari apartment sampai ke sekolah.

Sheira menyeka keringatnya. Sheira terus melangkah cepat menuju kelas.

"Sheira!"

Sheira menoleh.

Imelda Zara Paulina, gadis itu berjalan menghampiri Sheira dengan angkuhnya.

Sheira berdiri ditempat. Gadis itu menarik senyum sinis menyambut salah satu musuh bebuyutannya di sekolah.

"Ngapain lo manggil gue? Ngefans?" Tanya Sheira pede.

"Dih, lo lagi ngimpi?"

"Nggak sih. Gue tahu kalau lo diem-diem ngefans sama gue. Jujur ajalah."

"Ck, apaan sih? Gaje."

"Lo yang manggil gue. Siapa yang gaje?" Balas Sheira sembari menyeringai.

"Berisik, anjir. Muka jelek aja bangga."

"Kalau sekelas gue termasuk jelek, terus lo apaan?"

Skakmat. Zara mati kutu. Zara menatap Sheira penuh kebencian.

"Berani ya lo!" Ancamnya.

Sheira terkekeh geli menanggapi, "Beranilah. Nih denger, Nggak setuju kalau gue cantik itu sama aja kayak nyendok air di laut terus bilang  lihat, tidak ada hiu di lautan karena tidak ada di sendok saya." ucap Sheira dengan nada mengejek.

Zara mendesis kesal. Berbicara pada Sheira tak akan ada habisnya. Gadis itu terlalu pintar berbicara.

Zara menyibak rambutnya. Tanpa berniat berbasa-basi lagi, Zara mengurungkan niat untuk bertanya. Zara melangkah pergi dan meninggalkan Sheira begitu saja.

"Dih, gue ditinggalin?! Cupu lo." Pekik Sheira setengah berteriak. Gadis itu kembali tak acuh dan melangkahkan kakinya menuju kelas.

•••

Sheira memegangi perutnya menahan lapar. Jam istirahat sudah berbunyi sejak tadi sementara dirinya tak memegang uang sedikitpun. Sialannya, Argas tak memberi Sheira uang saku. Mau meminta juga tak mungkin. Sheira terlalu gengsi untuk melakukan itu.

Sebenarnya Sheira bisa saja mengandalkan Netta tetapi rupanya sahabatnya itu juga sedang sibuk di ruangan ekskul.

Sheira berpikir sejenak. Ide brilian perlahan muncul di kepalanya. Sheira mencegat  dua orang siswi yang rambutnya dikepang dua. Untunglah, tempat ini cukup sepi untuk Sheira melangsungkan aksinya.

"Mau ke kantin?" Tanya Sheira pada dua siswi yang Sheira tahu bernama Rara dan Lisa.

"I-Iya.."

The MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang