Mission 45 - Jangan Pergi

23 6 5
                                    

Sheira mendorong kursi roda Argas disebuah butik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sheira mendorong kursi roda Argas disebuah butik. Setelah ijin dari rumah sakit, mereka memilih untuk fitting baju yang akan digunakan resepsi. Ditemani Firda dan Flea, mereka berdua berada di butik ternama kenalan Leo Anggara.

Sheira terpaku pada gaun berwarna putih. Gaun tersebut tampak cantik dengan kain yang berkilau.

"Mau cari yang warna apa?" Tanya Firda menyadari ketertarikan menantunya pada gaun berwarna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau cari yang warna apa?" Tanya Firda menyadari ketertarikan menantunya pada gaun berwarna putih.

"Putih boleh?" Tanya Sheira meminta ijin.

Argas diam membuat Sheira mencebik. Ia berjongkok dihadapan Argas dan menangkupkan kedua tangannya di pipi sang suami.

"Kenapa?" Tanya Sheira membuat lamunan Argas buyar.

"Kalau ada hitamnya gimana?" Tanya Argas sembari menjalankan kursi rodanya pada gaun yang terletak di ujung.

Ia tersenyum menatap gaun itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia tersenyum menatap gaun itu.

"Pasti lo cantik banget pakai gaun ini." Tuturnya.

Sheira mengangguk. Gadis itu tersenyum sembari menyentuh ujung gaun.

"Yaudah, aku mau ini aja." Kata Sheira sembari meminta persetujuan Flea dan Firda.

"Bagus, elegan keliatannya." Puji Flea sembari merangkul putrinya.

The MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang