بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
.
.
Happy reading ❤
.
.
Jangan lupa vote sebelum baca
.
.🚗🚗🚗
"bunda.."
"iya nak?"
"Baim boleh minta sesuatu?" ucapnya sambil menunduk
Ara mensejajarkan tubuhnya dengan sang putra, "Baim mau apa, hmm." Ara mengelus kepala putranya
"Baim mau punya papa."
"Papa?"
"iya, Papa. Kaya temen-temen Baim. Diantar ke sekolah sama Papa. Liburan ke kebun binatang sama Papa."
Ara terenyuh mendengar penuturan sang putra. Selama ini Ara telah berusaha menjadi ibu dan ayah yang baik untuk Baim namun nyatanya di hati sang putra masih terdapat kekosongan.
"kan Baim sudah punya bunda, sayang. Nanti kita ke kebun binatang bareng bunda ya. Nanti ajak kak Naya dan bang Nizam sama Nena dan Pep---"
"NO!" Baim menatap Ara dengan mata berkaca-kaca, "Baim cuma ingin punya Papa, bunda. Baim malu di ejek karena gak punya Papa."
Ara menghela nafas pelan, "tapi kan Baim punya Ayah."
"tapi Ayah gak bisa anter aku sekolah, bunda." Baim menghentakan kakinya kesal, "pokoknya aku mau punya Papa, kalau aku gak punya Papa aku gak mau sekolah lagi." Baim berlari meninggalkan Ara yang termenung
"Baim!"
"Nak!"
Ara berlari mengejar Baim yang pergi keluar rumah. Ara cukup kaget dengan permintaan Baim. Karena selama ini bocah itu tak pernah meminta hal yang sepertinya sulit untuk Ara jalani.
🚗🚗🚗🚗
Sesuai janji aku buat bikin spin-off dari cerita Penghujung Takdir
Pantengin terus ya :)
Jangan lupa follow biar tau berita ter-update cerita ini
Jangan lupa perbanyak bernyukur ❤
Cikarang, 2 april 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Untuk Baim (Selesai)
General Fiction✔ follow sebelum membaca cerita ini ✔ usahakan membaca cerita 'Penghujung Takdir' lebih dulu agar tau asal usul tokoh di cerita ini ⚠ cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan tokoh, tempat dan latar belakang itu adalah kebetulan semata tida...