29. Kilas Balik

12.3K 1.3K 3
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

.
.
Happy reading ❤
.
.
Jangan lupa vote komennya yaa 😉
.
.

🚗🚗🚗


"bund, menurut pandangan bunda tentang nikah muda itu apa?" tanyanya

"hmm, menikah muda ya? Menurut bunda menikah muda itu bagus. Untuk menghindari zina. Apalagi di zaman sekarang kan pergaulan semakin bebas. Ngeri juga kalau sampai kebablasan. Tapi tetap harus dibulatkan niatnya karena ibadah jangan karena tergiur romantisnya pernikahan. Karena pernikahan yang sesungguhnya itu tidak seperti yang kita lihat di media sosial."

"kita yang cuma sholat lima waktu aja godaannya banyak apalagi pernikahan yang ibadahnya terlama." jelasnya

Rayhan mengangguk pelan, "kalau aku berniat menikah muda. Hmm.. menurut bunda gimana?"

"emangnya kamu sudah ada calonnya?"

Rayhan tersenyum simpul menjawab pertanyaan bundanya.

"di umur kamu yang sekarang menurut bunda kamu udah pantas jadi suami. Selain dari segi finansial dari segi akhlak insya Allah bunda yakin kamu bisa membimbing istri kamu kelak."

Hati Rayhan menghangat mendengar penuturan sang bunda.

"memangnya siapa perempuan yang sudah memikat hati anak lelaki bunda ini." ucapnya seraya mengelus kepala Rayhan.

"salah satu pasien aku, bund."

"yang sering kamu ceritakan itu?"

Rayhan mengangguk, "boleh bunda memberi masukan?"

Lagi, Rayhan mengangguk. "dari cerita kamu sih bunda rasa dia belum siap untuk berumah tangga, Nak. Dia masih ingin mengejar cita-cita nya. Bunda takut kalau nanti kalian menikah visi dan misi kalian gak sejalan nanti malah membuat pernikahan kalian berantakan. Kamu mau kan menikah sekali seumur hidup?" Rayhan mengangguk

"ada baiknya kamu selesaikan sekolahmu dulu beri dia kesempatan juga untuk mengejar cita-cita nya setidaknya hingga umurnya cukup matang untuk menikah. Kalau kamu belum bisa menahannya. Berpuasalah, Nak."

"Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng)." ( HR Bukhari)

"tapi aku ingin melindungi dia dari tekanan orangtua nya, bund. Aku kasihan sama dia di usianya yang masih muda sudah depresi karena keegoisan orangtua nya. Bahkan kami sudah sepakat kalau nanti kami menikah aku akan mengizinkannya untuk melanjutkan pendidikannya dan mengejar cita-cita nya asal ia tau kodratnya sebagai istri nanti." jelas Rayhan

"sejauh itu ya hubungan kalian sampai membuat komitmen seperti itu?" tanya Bunda membuat Rayhan bungkam.

Sejauh ini selama ada masalah apapun Rayhan selalu berkonsultasi pada ibunya karena ibunya seorang psikolog hanya saja dua tahun terakhir ini sudah tak bekerja lagi karena penyakit jantung yang di deritanya.

"maaf bund." ucapnya menyesal

Terdengar helaan nafas dari sang ibu, "yasudah karena kamu sudah berani berkomitmen dengan perempuan. Lebih baik kamu segera bicara serius dengan orangtuanya."

Papa Untuk Baim (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang